“Berangkat dari yang sudah ada seperti Sejarah Nasional Indonesia, dulu terbit 1984. Kemudian tahun 2012 ada Indonesia dalam Arus Sejarah. Ini kita bukan berangkat dari nol. Melibatkan 100 sejarawan profesional di bidangnya,” pungkas Fadli.
BACA JUGA: Penghematan Anggaran Pemerintah, Fadli Zon: Kami di Kementerian Kebudayaan Cari Cara Kreatif Lain
Prabowo sebut dalang Peristiwa Madiun 1948 adalah Belanda bukan PKI
Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto menyebut Peristiwa Madiun 1948 didalangi oleh pihak Belanda, bukan kelompok komunis.
Hal itu Prabowo sampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.
Prabowo awalnya membeberkan tantangan global yang saat ini penuh dengan ketidakpastian. Ia menyoroti bagaimana Indonesia selama ini terlalu patuh pada arahan negara-negara besar dan lembaga internasional.
“Kita menjadi the good boy ya kan? Ada negara yang besar adalah negara yang kuat bilang ke kiri ya monggo, bilang ke kanan ya monggo, kita ikut. World Bank kita ikut, IMF kita ikut, globalisasi ya kita ikut,” kata Prabowo.
Prabowo menyebutkan keterlibatan asing, terutama Belanda, sangat kuat dalam berbagai pergolakan yang terjadi di awal kemerdekaan. Selama 28 tahun Indonesia merdeka, menurut dia, tidak pernah berhenti dari campur tangan asing.
Prabowo lantas menyebut tragedi Madiun pada 1948 yang seolah-olah perbuatan komunis. Padahal, menurut dia, hal itu Belanda yang memfasilitasi.
“Peristiwa Madiun seolah-olah itu komunis ternyata yang membawa Muso, Semaun semua itu adalah Belanda, yang fasilitasi Belanda. Belanda kuasai Batavia, semua lapangan terbang dikuasai bagaimana dia bisa sampai Madiun,” ujarnya.
Tak hanya peristiwa Madiun, Prabowo juga menyinggung soal keterlibatan Belanda dalam gerakan DI/TII. Menurutnya, dokumen-dokumen yang ada menunjukkan bahwa tokoh-tokoh seperti Snouck Hurgronje dan jaringan intelijen Belanda turut bermain dalam dinamika pemberontakan tersebut.
“Terus DI/TII, dokumen keluar, bahkan bukan DI/TII, Snouck Hurgronje juga Sandi Yudha intel Belanda,” imbuh Prabowo. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi