Sekda Sumarno secara bangga juga mengapresiasi inovasi produk alat kesehatan hingga pembuatan kaki palsu, tangan robotik dan juga bed dari dalam negeri dengan komponen lokal.
“Bahkan untuk produksi tangan robotik sudah dimanfaatkan melalui BPJS Ketenagakerjaan yang sangat inovatif dan bermanfaat. Jika memang ada bahan baku yang masih impor, setidaknya komponen lokalnya bisa ditingkatkan prosentasenya,” tandasnya.
Wakil Rektor IV Undip Prof Ambariyanto menegaskan selama ini pihaknya selalu melakukan kerjasam penelitian dengan rumah sakit yang membutuhkan alat tertentu.
Adapun pendanaan, berasal dari banyak pihak termasuk dari Undip yang menyiapkan dana riset hingga Rp100 miliar per tahun.
“Adapun peran rekan-rekan Gakeslab ini adalah sebagai hilirasi hasil riset perguruan tinggi. Kami yang mengembangkan risetnya, Gakeslab yang memasarkan dan memproduksi secara massal,” imbuhnya.
Prof Ambar mengakui, dengan memanfaatkan komponen lokal, biaya produksi alat kesehatan ini bisa jauh lebih murah.
“Misalkan kita lihat tadi tempat tidur, ternyata semua impor. Padahal sangat mungkin kita buat sendiri dengan komponen lokal dengan TKDN yang lebih banyak karena paling hanya masalah mekanik bukan inovasi khusus yang butuh elektronika khusus,” pungkasnya. (Ak/El)