Sehingga, partai pengusung maupun pendukung di luar paslon 02 akan mempertimbangkan untuk menjadi oposisi atau tidak.
“Semangatnya Pak Prabowo untuk merangkul semua sudah terlihat, meskipun nanti akan ada yang ditinggalkan, tetapi itu karakter politik Indonesia. Tidak mengenal oposisi biner, artinya hitam-putih, mana pemerintah dan oposisi itu terlihat jelas,” jelasnya.
Ia pun memaparkan hal-hal yang memungkinkan PDI Perjuangan bisa saja merubah pernyataannya dan bergabung ke pemerintahan. Salah satunya, psikologis Megawati hingga pertimbangan manfaat jika partai itu bergabung ke pemerintahan.
“Jadi ada historis, kedalaman hubungan, psikologis Bu Mega saat ini yang mungkin memang belum terbuka, namun kita tidak tahu ke depan akan bagaimana. Serta pertimbangan manfaat dan mudaratnya ketika PDIP berada di dalam atau di luar pemerintahan,” tandasnya.
Kans PDIP jadi oposisi
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, angkat suara perihal kans partai berlambang banteng dan moncong putih itu menjadi oposisi pemerintah dalam periode 2024-2029.
Hingga saat ini, pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, terpantau unggul dalam perhitungan cepat (quick count) hingga Sabtu, 17 Februari 2024 pukul 19.30.
“Jadi, di dalam konstitusi kita, kita bukan sistem parlementer, tidak ada istilah oposisi. Dari pengalaman PDI Perjuangan 2004-2009, posisi saat itu 2004-2009 adalah berada di luar pemerintah. Ini adalah sistem pemerintahan yang kita bangun.,” kata Hasto dalam sebuah wawancara di Gedung High End, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Januari 2024 lalu.
Kendati demikian, walau berada di luar pemerintahan, Hasto memastikan PDI Perjuangan mendukung kebijakan-kebijakan yang pro rakyat sekaligus membangun kemampuan bangsa ini secara agregat dan secara kolektif untuk kemajuan.
“Itu kami dukung. Tapi, ketika ada yang berbeda misalnya, impor beras yang merugikan kepentingan petani, nah di situ menyampaikan suatu sikapnya,” ujar Hasto.
Namun demikian, ia mengatakan kalau saat ini PDI Perjuangan belum menentukan sikap. Sebab, PDI Perjuangan masih mencermati seluruh proses rekapitulasi penghitungan suara dari KPU.
“Yang nantinya akan dijadikan sebagai basis pengambilan keputusan terkait dengan penetapan pasangan calon terpilih,” kata Hasto. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi