SEMARANG, beritajateng.tv – Ujian Praktik siswa kelas 9 SMPN 22 Semarang bak gabungan skill kehidupan. Bagaimana tidak, 256 siswa diuji hasil pembelajarannya mulai dari mata pelajaran IPA, IPS, Matematika, hingga Bahasa Indonesia.
Praktik ini merupakan bagian ujian dari mata pelajaran terpadu tahun 2024. Mereka mesti mengolah 64 kg kedelai menjadi makanan tempe hingga perhitungan laba-ruginya nanti.
Guru mapel IPA, Muhammad Ridwan, menjelaskan pemilihan tempe sengaja sebagai objek utama ujian praktik tahun ini lantaran tempe merupakan produk yang mudah memperolehnya. Selain itu, pembuatan tempe juga bertujuan agar para siswa lebih mencintai produk dalam negeri.
BACA JUGA: Unik, Kafe di Kota Lama Semarang Ini Sediakan Menu Roti Isi Tempe, Pertama di Jawa Tengah!
“IPA untuk menilai proses dan hasilnya, kemudian menentukan harga jual dan pemasaran mapel IPS, perhitungan rugi dan laba yang nilai guru Matematika, dan sistematika pelaporan guru Bahasa Indonesia yang nentukan,” ungkapnya kepada beritajateng.tv, Kamis, 25 April 2024.
Ia menjelaskan, 256 siswa terbagi ke dalam kelompok-kelompok kecil. Masing-masing terdiri dari 4 siswa yang akan mengolah 1 kilogram kedelai.
Usai olah kedelai jadi tempe, siswa mesti belajar menjajakan
Selain menguji pengetahuan siswa akan bioteknologi dengan pembuatan tempe, praktik ini juga untuk mengajarkan peluang bisnis kecil-kecilan kepada siswa.
“Nanti keuntungannya dihitung sesuai rencana atau tidak nanti dilaporkan ke guru matematika untungnya sekian persen,” tuturnya.
Respon (1)