Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Target Bangun 1.000 Lebih Rumah untuk Warga Miskin, Ini Syarat Program “Tuku Lemah Oleh Omah” Disperkim Jateng

×

Target Bangun 1.000 Lebih Rumah untuk Warga Miskin, Ini Syarat Program “Tuku Lemah Oleh Omah” Disperkim Jateng

Sebarkan artikel ini
Tuku Lemah Oleh Omah | sertifikasi pengembang rumah subsidi
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Jateng, Arief Djatmiko di kantornya. (Foto: Dok. Pribadi)

SEMARANG, beritajateng.tv – Guna menanggulangi kemiskinan, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) terus berusaha keras dengan berbagai upaya. Salah satunya melalui program ‘Tuku Lemah Oleh Omah’ yang tergagas sejak tahun 2020.

Sejak berlangsung tahun 2020 silam, sebanyak 770 rumah untuk warga miskin telah berhasil terbangun hingga tahun 2022.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Saat ini, Pemprov Jateng melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Jateng menargetkan untuk membangun lebih dari 1.000 unit rumah pada tahun 2023 ini.

“Program ‘Tuku Lemah Oleh Omah’ ini merupakan inovasi Pemprov Jateng untuk membantu masyarakat tidak mampu mendapatkan akses rumah yang layak huni. Jadi, kegiatan ini merupakan bantuan stimulan untuk pembangunan rumah baru bagi masyarakat tidak mampu,” ucap Kepala Disperkim Jateng, Arief Djatmiko, melalui sambungan telepon, Kamis, 13 Juli 2023.

BACA JUGA: DPRD Minta Pemkot Semarang Tegas Tegakkan Perda RTRW Pembangunan Perumahan

Adapun bantuan stimulan tersebut berupa pembangunan rumah unggul sistem panel instan (RUSPIN). Nantinya, RUSPIN itu akan teruntukkan bagi masyarakat Jateng yang terdaftar pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di bawah Dinas Sosial Provinsi Jateng.

Selain itu, Arief menyebut masyarakat yang berhak mendapat bantuan ini juga harus menyediakan lahan. Sekaligus sanggup menyediakan swadaya pada pembangunan rumah tersebut.

Pihaknya menyasar tiga kegiatan utama dalam program ini. Yakni, penanganan backlog warga miskin atau tidak mampu, relokasi program pemerintah, serta untuk penanganan bencana.

Tinggalkan Balasan