Sementara itu, di Kabupaten Klaten, desa yang terlanda kekeringan meliputi Desa Tlogowatu, Kendalsari, dan Sidorejo. Kemudian, di Kabupaten Sragen yakni Desa Dukuh dan Ngargosari juga mulai mengalami kekeringan.
“Di Kabupaten Grobogan Desa Kedungrejo, Nrandah, Asemrudung, Karangharjo, Desa Pojok. Kabupaten Blora Desa Buloh dan daerah Randublatung,” imbuhnya.
BACA JUGA: Meski Dekat Pusat Kota Semarang, Kelurahan Jabungan Alami Krisis Air Layak Konsumsi
Akan terus dropping air jika kekeringan masih berlanjut
Berdasarkan pantauannya, kekeringan yang terjadi di 12 wilayah tersebut juga atas pengaruh musim kemarau dan fenomena El Nino. Jika kondisi ini masih terus berlanjut, dropping air bersih akan terus berlangsung.
“Kalau dropping kita pasti lakukan sesuai permintaan dan kebutuhan masyarakat. Kalau seandainya tidak ada permintaan dan bisa dilakukan secara mandiri pemenuhan airnya, pemerintah tidak akan melakukan droppong air,” tandasnya.
Lebih lanjut, BPBD Jateng mengimbau masyarakat untuk menghemat air. Selain kekeringan, di musim kemarau ini kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga perlu masyarakat antisipasi dengan tidak membakar sampah sembarangan.
“Apabila kekeringan berdampak pada kehidupan, mulai pertanian, peternakan, perikanan, dan perekonomian lainnnya segeera lapor kepada kepala desa, lurah, camat, sampai BPBD setempat untuk dilakukan langkah penanganan,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi