HeadlineIndepth

Caleg Anti Mainstream Berebut Suara di Jateng, Cosplay jadi Ultraman Gemoy Hingga Mengaku Bisa Gila Jika Tak Jadi

×

Caleg Anti Mainstream Berebut Suara di Jateng, Cosplay jadi Ultraman Gemoy Hingga Mengaku Bisa Gila Jika Tak Jadi

Sebarkan artikel ini
caleg anti mainstream
Baliho Caleg Partai Golkar DPR RI Jamaludin Malik dengan kostum Ultraman di Jepara. (dokumen pribadi)

SEMARANG, beritajateng.tv – Pemilu legislatif (Pileg) 2024 tinggal sekitar sebulan lagi. Para calon anggota legislatif (caleg) pun gencar berpromosi. Berbagai cara mereka lakukan. Mulai dari melakukan sosialisasi awal melalui media luar ruang, hingga turun ke masyarakat. Gaya sosialisasi mereka pun beraneka ragam. Ada yang biasa, ada caleg anti mainstream dengan memakai cara unik.

Caleg caleg anti mainstream ini berani tampil beda untuk menarik massa. Ada yang cosplay jadi Ultraman, mengaku bisa gila jika tak lolos menjadi anggota dewan, hingga berfoto dengan ular kesayangan.

Baliho bergambar karakter Ultraman ramai menghiasi sejumlah jalan protokol Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Wujud pahlawan super itu tak seperti Ultraman pada umumnya, lantaran sosoknya lebih gemuk.

BACA JUGA: Masuki Masa Kampanye, Caleg Serbu Makam Leluhur di Semarang

Jamaludin Malik, begitulah nama caleg anti mainstream yang siap berebut kursi DPR RI pada baliho Ultraman tersebut. Kendati ramai di media sosial TikTok hingga Instagram, tak banyak yang mengetahui alasan caleg Partai Golkar ini menggunakan foto Ultraman ketimbang memajang potretnya selayaknya caleg lainnya.

“Ultraman itu simbol pahlawan dan penolong,” kata Jamaludin Malik kepada beritajateng.tv Minggu, 7 Januari 2024.

Bukan tanpa alasan ia memilih Ultraman sebagai ikon pada baliho yang ia pasang. Jamaludin menuturkan, pihaknya melakukan survei terlebih dahulu sebelum berkampanye dan mencetak Alat Peraga Kampanye (APK) seperti baliho. Pada Pemilu 2024 nanti, tuturnya, tak ada foto caleg yang terpampang pada kertas suara. Hanya ada nama caleg, partai, dan nomor urut saja yang bisa masyarakat lihat.

“Pemilu nanti pada kertas suara DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota kan tidak ada fotonya, hanya ada nama dan nomor urut saja. Saya ingin menciptakan sebuah cara berkampanye yang dicintai masyarakat,” ungkapnya.

Gunakan branding Ultraman Gemoy

Adapun survei yang ia lakukan bersama timnya membawanya kepada jawaban bahwa masyarakat tak begitu tertarik dengan Pileg. Mereka lebih tertarik dengan Pilpres. Terlebih ada ratusan orang yang menjadi pesaingnya untuk berebut kursi di Senayan sehingga tak bisa semata-mata hanya bermodal baliho bergaya biasa.

“Dari survei itu, masyarakat tidak ada yang peduli terhadap pencalonan legislatif, mereka hanya peduli dengan Capres, bahkan mereka tidak kenal dengan calegnya. Dari situ saya menciptakan cara bagaimana agar kampanye itu menjadi asyik dan dicintai,” kata pria yang juga pengusaha ini.

BACA JUGA: PDIP Jateng Instruksikan Ribuan Caleg dan Tim Siber Mulai Bergerak Menangkan Pemilu

Ia berharap orang yang melihat sosok Ultraman langsung mengingat nama Jamaludin Malik. Dari sekian banyak pahlawan super, sosok Ultraman bagi Jamaludin sangat melekat pada benak orang kelahiran tahun 80 hingga 90-an.

“Saya ingin ketika mereka melihat Ultraman agar langsung ingat dengan Jamaludin Malik. Lagi pula episode Ultraman kan sudah berakhir lama, yang dulunya suka nonton Ultraman itu sekarang sudah umur 40-an keatas lah. Saya ingin mereka mengenang kembali sosok Ultraman itu dengan nama Jamaludin Malik,” paparnya.

Ia mengaku, masyarakat memberi respons positif atas gebrakannya yang berani tampil beda. Penggambaran Ultraman yang ia sebut ‘gemoy’ itu juga menjadi hasil risetnya. Yang mana ‘gemoy’ akhir-akhir ini menjadi sesuatu yang menarik minat dan mudah populer pada media sosial.

“Sudah ada 120 juta orang yang menggunakan kata gemoy di media sosial. Kemanapun saya datang, orang selalu bilang Jamaludin Malik Si Ultraman, artinya nama saya sudah diingat, itu tujuannya,” bebernya.

Sebelumnya tak tertarik politik

Sosok yang mengincar kursi Komisi III DPR RI ini mengaku Pemilu 2024 menjadi yang pertama baginya. Bahkan, sebelumnya ia benar-benar tak tertarik masuk partai politik. Hatinya tergerak saat ia merasa dipersulit oleh pelayanan publik. Yakni saat ingin mendapatkan fasilitas kamar pada sebuah rumah sakit.

“Saya pernah punya pengalaman tidak enak saat kesulitan mendapatkan kamar di rumah sakit. Dengan menjadi DPR RI, saya bisa membantu orang lebih banyak, khususnya untuk memperoleh pelayanan publik yang layak,” jelasnya.

BACA JUGA: KPU Copot Sekretariat PPS di Blora Lantaran Ikut Bagikan Kaos Caleg

Sebelum memutuskan untuk nyaleg, Jamaludin yang merupakan pengusaha terkemuka di Jepara itu menyebut telah membantu 800 orang lebih yang memerlukan bantuan hukum. Ia ingin membantu orang lebih banyak dengan menduduki kursi legislatif.

“Ada 800 orang lebih yang pernah saya bantu lewat advokat gratis. Selama ini saya bergerak membantu masyarakat di luar jalur politik. Berangkat dari kekecewaan saya sebelumnya, mau tidak mau saya harus punya kekuasaan untuk dapat menolong banyak orang. Kita harus mengakui, banyak pelayanan publik yang tak berpihak pada orang kurang mampu,” tandasnya.

Caleg anti mainstream, narasi poster berasal dari candaan

Sementara itu, Caleg DPRD Kota Semarang, Budi Utomo juga menggunakan cara tak biasa untuk berkampanye. Tak seperti caleg lain yang membuat poster berisikan janji ataupun visi misi jika terpilih, Budi justru sebaliknya.

Pria berusia 47 tahun ini merupakan warga Trengguli, Kelurahan Karangkidul, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang. Ia merupakan Caleg DPRD Kota Semarang. Budi maju di Dapil 3 (Tembalang-Candisari) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dalam poster yang tersebar, Budi Utomo menarik perhatian dengan gambar dan kata-kata unik dan anti mainstream. Pada satu poster, ia cosplay menjadi Angling Dharmo dengan narasi bertuliskan “Tas Tes.. Sat Set.. Budi Utomo (Angling Dharmo) Coblos Aku Lur”.

caleg unik Semarang
Poster unik caleg DPRD Kota Semarang Budi Utomo yang terpasang di Tembalang. (Ricky Fitriyanto/beritajateng.tv)

Ada pula poster dengan gambarnya bertuliskan “Mumet Mikir Nyaleg, Nek Ora Dadi… Edan Lur… “.

Bahkan yang lebih unik terpasang pula gambar Budi Utomo dengan gambar terbalik bertuliskan “Siap Jungkir Balik Buat Rakyat”.

BACA JUGA: Awasi Tahapan Pencalonan, Bawaslu Kota Semarang Temukan Satu Bakal Caleg Masih Berstatus ASN

Saat beritajateng.tv mewawancarainya, Budi Utomo tampak ramah dan humble. Ia menceritakan bahwa baliho unik dan nyeleneh yang ia buat, berasal dari candaan rekan-rekannya.

“Ide sebenarnya dari candaan teman-teman. Kemudian candaan itu ditangkap oleh Pak Bos saya. Beliau adalah Pramudiyas Hidayat Setiawan atau biasa dipanggil Wawan,” ujarnya.

Dari situ, lanjutnya, kemudian muncul konsep kata-kata yang sedikit berbeda dari caleg-caleg lainnya.

“Kami tidak mau menjelek-jelekan siapapun. Biar saya saja yang jelek,” tuturnya.

Budi Utomo mengakui jika ia bukan orang berada. Sehingga salah satu cara agar di ‘notice’ yakni dengan membuat poster atau baliho unik.

“Saya kerja ikut orang. Bukan pengusaha, bukan politisi, dan bukan orang kaya. Saya kerja ikut orang di kontraktor Prambanan Group,” terangnya.

Tak ingin poster hanya sepintas lalu

Meski demikian, Budi menyebut tergerak ingin menduduki kursi legislatif karena ingin berkontribusi bagi masyarakat.

“Basic pekerjaan saya itu sosial. Saya sering melakukan kegiatan-kegiatan sosial, misal peminjaman kursi roda atau alat-alat kesehatan bagi yang membutuhkan. Itu free tanpa dipungut biaya sampai sembuh. Atau mohon maaf, juga sampai ada juga peminjam yang meninggal dunia,” katanya.

Bahkan, Budi tak segan untuk membantu mencarikan beasiswa bidik misi maupun beasiswa bagi anak-anak kurang mampu.

“Saya juga membantu program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Membantu mengurus administrasi, memanusiakan manusia. Alhamdulilah sampai sekarang semua dimudahkan, jadi kalau Tuhan berkehendak saya duduk di kursi dewan untuk birokrasi kan mudah. Saya hanya berharap itu saja,” jelasnya.

BACA JUGA: Pasang Story Caleg, Sekdes di Blora Dipanggil Panwascam

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan