Kabupaten Klaten juga mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) yang membuat kekeringan semakin parah, yakni dalam kurun waktu 75 hari atau sekitar 2 bulan tidak turun hujan. Sebabnya, ketersediaan air juga semakin berkurang akibat hal tersebut.
BACA JUGA: Petakan Wilayah Kekeringan, Pemkot Semarang Beri Bantuan Air Bersih
Meskipun begitu, Diki memastikan wilayah Jateng aman terkendali meski pada bulan Agustus hingga September memasuki puncak kemarau. Pihaknya mengaku belajar dari kondisi kekeringan yang terjadi pada tahun 2019 silam.
“Strategi 2023 itu berkaca dari kondisi kekeringan di tahun 2019 lalu. Itu puncak-puncaknya. Kalau kita bandingkan permukaan air, baik di sungai atau bendungan itu masih bagus di tahun 2023 ini, masih baik, termasuk air tanahnya. Kita masih secara data menyampaikan Jateng aman terkendali,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi