Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Curah Hujan Juni Sangat Sedikit, BMKG Jateng Imbau Waspada Dampak Musim Kemarau

×

Curah Hujan Juni Sangat Sedikit, BMKG Jateng Imbau Waspada Dampak Musim Kemarau

Sebarkan artikel ini
kemarau Jateng | pancaroba jateng | kekeringan pati
Ilustrasi tanah pecah-pecah. (Foto: Freepik)

SEMARANG, beritajateng.tv – Memasuki musim kemarau, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jateng memprediksi intensitas hujan pada bulan Juni 2023 akan turun. Puncak kemarau tahun 2023 diprediksi terjadi pada bulan Agustus mendatang.

BMKG Jateng menyebut sebagian wilayah Jateng akan mengalami curah hujan dengan kategori di bawah normal hingga mencapai hanya 20 mm per bulan. Dengan kata lain, kondisi itu terbilang lebih kering dari situasi normal.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

BMKG Jateng menambahkan, beberapa wilayah bahkan mengalami kondisi tidak turun hujan sama sekali (0 mm/bulan), terutama pada bulan Juli dan Agustus.

BACA JUGA: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Sejumlah Wilayah Jateng 3 Hari Kedepan, Ini Kata BMKG

“Sifat hujan periode musim kemarau tahun 2023 umumnya bawah normal (BN) sampai normal (N). Puncak musim kemarau 2023 umumnya diprakirakan terjadi pada bulan Agustus tahun 2023,” ujar Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jateng Sukasno, belum lama ini.

Menurut pemaparannya, curah hujan yang berkurang itu akibat dari fenomena El Nino dan IOD Positif yang prediksinya terjadi pada semester II tahun 2023.

Kondisi itu berdampak pada intensitas hujan pada sebagian besar wilayah Jateng selama musim kemarau 2023 yang terus menurun.

BMKG Jateng serukan waspadai dampak El Nino

Tak hanya itu, Sukasno juga menerangkan bahwa La Nina telah berakhir pada Februari 2023 lalu. Selama periode Maret hingga April 2023, El Nino-Southern Oscillation atau ENSO berada pada fase netral. Hal itu mengindikasikan tidak adanya gangguan iklim dari Samudera Pasifik pada periode tersebut.

Tinggalkan Balasan