SEMARANG, beritajateng.tv – Kekeringan akibat fenomena iklim El Nino itu turut berdampak pada 1,5 hektare tanaman selada, kini tanaman itu terancam gagal panen.
Sandi Febrianto, salah satu petani muda asal Kelurahan Mangunsari, Gunungpati, Kota Semarang hanya bisa pasrah menyaksikan kebun tanaman selada miliknya busuk lantaran kekurangan air.
BMKG Ahmad Yani Semarang sendiri beberapa waktu yang lalu merilis pernyataan bahwa suhu udara di Semarang akan terasa panas sepanjang bulan Oktober. Hal tersebut lantaran adanya fenomena gerak semu tahunan matahari.
Bahkan, suhu panas di Kota Semarang mencapai 38 derajat pada tanggal 6 Oktober lalu. Sementara itu, Sandi mengakui bahwa suhu panas di Kota Semarang selama sebulan terakhir cukup mempengaruhi tanamannya.
Menurutnya, banyak akar dan batang selada yang kemudian busuk lantaran tidak kuat menghadapi suhu panas.
“Banyak sayur saya yang busuk akar dan busuk batang, karena panas bumi yang tinggi. Jadi membuat sayur saya gagal panen dan rugi sampai puluhan juta,” ungkap Sandi beritajateng.tv temui di kebunnya, Kamis 2 Oktober 2023.
BACA JUGA: Cabai di Jateng Alami Penurunan Panen, Distabun Sebut Turun Hingga 40 Persen, Ini Alasannya
Meski suhu panas telah berlangsung selama satu bulan terakhir, Sandi mau tidak mau harus tetap menjalankan operasional kebunnya. Mulai dari listrik, air, tenaga kerja, pupuk, hingga biaya operasional lainnya harus tetap ia keluarkan tiap bulannya.
