“B2SA tidak mahal, asal bisa memanfaatkan lahan pekarangan,” terang Lucia.
Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah ingatkan ortu soal makanan bergizi untuk anak, ini solusi PKK Jateng
Sementara itu, Penjabat Ketua TP PKK Jateng, Shinta Nana Sudjana, mengatakan potensi pangan lokal Jateng sangat bervariasi. Sehingga, bisa para kader PKK di daerah optimalkan, salah satunya lewat Gerakan Aku Hatinya PKK.
“Kita masih harus mengejar penurunan stunting. Untuk mencapai hal itu, kegiatan sosialisasi, pelatihan pemanfaatan pekarangan mesti terus berlangsung. Sebab, kampanye tidak bisa hanya sekali, melainkan harus kontinyu, sekaligus mengingatkan diri, apakah program kedaulatan pangan sudah efektif,” jelas Shinta.
Setelah memperoleh sosialisasi, para kader Shinta harap menyebarluaskan ilmu hingga tingkat dasa wisma. Sehingga, harapannya gaung pemanfaatan pekarangan semakin kuat dan tidak hanya teori.
BACA JUGA: Padi Biosalin Siap Pindah Tanam, Jadi Upaya Tingkatkan Ketahanan Pangan Kota Semarang
“Masing-masing daerah memiliki local wisdom masing-masing. Bagaimana memanfaatkan pekarangan tentunya berbeda, daerah dingin tanaman apa yang cocok. Berbeda lagi dengan pesisir. Di daerah perkotaan, bisa dengan mengembangkan vertikultur,” bebernya.
Salah satu materi dalam sosialisasi tersebut ialah Budikdamber atau Budidaya Ikan Dalam Ember. Hal itu guna melatih kader PKK memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayuran plus beternak ikan lele.
Materi lain yaitu pertanian vertikultur. Yakni, teknik bertanam di lahan sempit dengan membuat media bertingkat dan penanaman di dalam pot, polibag, dan bekas botol minuman. (ant)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi