BLORA, beritajateng.tv – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blora, gelar Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Tahapan Pemilihan 2025 bersama sejumlah stakeholder. Kegiatan itu berlangsung di aula Hotel Azana Garden Hill Resort Blora, Rabu 19 Februari 2025.
Dalam FGD tersebut, ada sejumlah rekomendasi yang KPU dapatkan terkait pelaksanaan tahapan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024.
“Ini adalah evaluasi, maka yang kita sampaikan yang jelek-jelek, ya. Artinya kekurangan dalam tahapan tahapan dari Pemilihan 2024,” ungkap Dr. Ulva Fatiya Rosyda, salah satu narasumber dari akademisi.
Topik FGD
Ulva menyoroti tentang partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024 kemarin yang menurun daripada tahun lalu yakni dari 80% turun 72%.
BACA JUGA: Usai Jabat Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana Akan Tugas di Menko Polhukam
Menurutnya, salah kendala yang dihadapi adalah tren tsunami informasi dari platform media sosial.
“Eranya digital, para calon memanfaatkan media sosial. Alhasil saling berlomba-lomba di media sosial. Dampaknya masyarakat malah bingung,” katanya.
Ulva menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada KPU. Harapannya, pelaksanaan tahapan pemilihan lima tahun kedepan bisa lebih baik.
Beberapa rekomendasinya yakni syarat calon pemimpin warga Blora asli, bukan warga dari luar Blora. Hal tersebut membuat warga bingung.