“Termasuk inovasi program SANPIISAN (Sayangi Dampingi Ibu Anak Kota Semarang) yang meraih penghargaan Internasional dari United Nations atau PBB terkait UN Public Service Awards (UNPSA),” sebut dia.
Program unggulan lainnya untuk mendukung pilar peningkatan kualitas penduduk antara lain Pelangi Nusantara sebagai pusat pelayanan gizi masyarakat. Juga Ambulance Hebat yang dapat diakses masyarakat gratis dan 24 jam, Cempaka (Cegah Stunting Bersama Pengusaha Kota Semarang).
Ada juga program Melon Musk (Milenial Bergotong-royong Mengentaskan Stunting di Kota Semarang). Program Piterpan (Pelayanan & Edukasi Kesehatan Terpadu Pelajar Kota Semarang).
Libatkan Lintas Sektor
Selain itu, ada pula Penanganan Stunting Lintas Sektor Bagi Baduta (Rumah Pelita) yakni berupa 10 Daycare Rumah Pelita. Ini sebagai tempat penitipan anak dengan stunting dan daycare ini sangat signifikan dalam menekan angka stunting.
Pemkot Semarang juga melakukan Kampanye Cegah Stunting dan peluncuran Buku Resep Cegah Stunting yang merupakan resep milik Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri yang di inisiasi oleh Walikota Hevearita Gunaryanti Rahayu.
“Implementasi GDPK secara berkelanjutan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Serta membantu peningkatan pencapaian indikator pembangunan daerah di Kota Semarang,” imbuhnya.
Terbukti, Indeks Pembangunan Manusia Kota Semarang meningkat dari 83,55 (tahun 2021) menjadi 84,43 (tahun 2023). Angka Kemiskinan menurun dari 4,56 persen (tahun 2021) menjadi 4,23 persen (tahun 2023). Angka Kemiskinan Ekstrem yang menurun dari 0,41 persen (tahun 2021) menjadi 0 persen (tahun 2023).
Selanjutnya, Tingkat Pengangguran Terbuka yang menurun dari 9,54 persen (tahun 2021) menjadi 5,99 persen (tahun 2023). Laju Pertumbuhan Ekonomi yang meningkat dari 5,16 (tahun 2021) menjadi 5,79 (tahun 2023). Prevalensi Stunting yang menurun dari 21,30 persen (tahun 2021) menjadi 10,40 persen (tahun 2022). Dan Pemerintah Kota Semarang menargetkan pada tahun 2024 ini stunting berada pada posisi 0 persen sama seperti halnya kemiskinan ekstrem. (*)
Editor: Elly Amaliyah