Scroll Untuk Baca Artikel
Kuliner

Menikmati Seni Menarik Teh dan Kopi di Kedai Tarik Pa’Ngah Semarang

×

Menikmati Seni Menarik Teh dan Kopi di Kedai Tarik Pa’Ngah Semarang

Sebarkan artikel ini
kedai tarik pa'ngah
Kedai Tarik Pa'Ngah, destinasi kopitiam baru di Kota Semarang. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Menikmati barista meracik kopi atau teh menggunakan mesin canggih sudah biasa. Namun bagaimana rasanya kalau melihat aksi barista meracik sekaligus atraksi?

Yaitu Kedai Tarik Pa’Ngah. Berada di pinggir Kota Semarang, tepatnya di kawasan pertokoan Kios Joglo Square, Jalan Menoreh Raya Nomor 68, Bendan Duwur, Kecamatan Gajahmungkur. Kedai Tarik Pa’Ngah menawarkan sensasi unik melihat barista dalam meracik kopi dan teh tarik.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Tidak seperti kedai lainnya yang menggunakan mesin canggih dan berteknologi tinggi, Kedai Tarik Pa’Ngah masih menggunakan cara tradisional dan manual.

Salah satu barista Kedai Tarik Pa’Ngah, Rizki mengatakan bahwa dirinya meracik pesanan satu per satu dengan cara manual, yakni menarik cairan dari satu gelas ke gelas lainnya. Dalam satu tarikan hanya bisa untuk 3-4 porsi.

Konsep Slow Bar

Hal itu lah yang kemudian membuat penyajian pesanan memakan waktu yang tidak sebentar. Rizki menambahkan, konsep itu umumnya disebut dengan slow bar.

BACA JUGA:Mengunjungi Kedai Tarik Pa’Ngah, Kopitiam Anyar khas Melayu-Kalimantan di Kota Semarang

“Memang risiko adalah waktu, tapi di luar itu kita ingin memberikan kesan produk yang datang nggak mengecewakan pengunjung. Kami bikinnya dengan cinta,” kata Rizki saat beritajateng.tv berkunjung, belum lama ini.

Sementara itu, M Irwandi pemilik Kedai Tarik Pa’Ngah menambahkan, proses menarik berfungsi untuk mencampur beberapa bahan seperti gula, air, kopi atau teh. Selain itu, salah satu kunci dari keberhasilan menarik minuman terdapat pada suhu air yang harus panas sekali.

Oleh karena itu, selain dipanaskan menggunakan kompor, Irwan juga menyediakan penghangat air dengan bahan bakar arang. Sementara untuk jumlah tarikan, kata Irwan, tidak ada patokan khusus dan hanya mengandalkan feeling dari barista.

Tinggalkan Balasan