SEMARANG, beritajateng.tv – Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memberi perhatian khusus pembangunan Jembatan Nogososro guna pengendalian banjir di Kaligawe-Genuk.
Hal ini menanggapi terjadinya genangan air setelah hujan deras yang mengguyur pada Selasa 2 Januari 2024 kemarin. Mbak Ita sapaan akrabnya mengatakan jika saat ini di Jembatan Nogososro masih dalam tahap pembongkaran, untuk selanjutnya akan ada pembangunan ulang.
Dalam pembangunannya, kata Mbak Ita, masih menunggu proses lelang selesai. Ia mengakui jika proyek ini baru saja pihaknya kerjakan setelah ia melakukan tinjauan banjir pada awal Desember 2023 lalu.
“Memang waktu itu anggaran dan perencanaan baru saat saya tinjauan ke sana sekitar awal Desember. Sehingga ini sedang berproses,” ujarnya di Balai Kota Semarang, Rabu 3 Januari 2023.
Kemudian untuk wilayah Muktiharjo Lor juga masih dalam tahap peninggian betonisasi di beberapa titik. “Kedua itu kan peninggian di Muktiharjo Lor, itu kan masih kurang. Ada sebagian yang belum selesai dalam proses peningkatan dengan konsturuksi beton,” paparnya.
Sedangkan untuk di depan RSI Sultan Agung hanya perlu perawatan inlet-inlet atau penutup saluran air. Memang sempat ada genangan air, namun cepat ditangani berkat bantuan pompa air yang sudah maksimal.
“Memang pompa sudah ada lima, on semua. Kemudian masih menunggu tol tanggul laut, akan kita bangun kolam retensi 250 hektare. Kemudian juga di wilayah Muktiharjo Kidul dan Muktiharjo Lor tinggal lelang di PUPR,” bebernya.
Solusi Banjir dengan Pembangunan Jembatan Nogososro
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto mengakui, bahwa rendahnya kontruksi jembatan Nogososro membuat banyak material sampah tersangkut dan menghambat aliran air.
“Karena jembatan itu terlalu rendah, jadinya kalau ada sampah yang hanyut, membuat sampah tersangkut di jembatan,” ujar Suwarto melalui sambungan telepon.