“Kita berhubungan intens, tinggal bareng di apartemen, yang bayar ibu. Dia [Ade] gak pernah keluarin uang. Setiap hari ketemu dan hubungan, tinggal bareng, layaknya suami istri,” ucap Dina.
Identitas Ade terkuak setelah dua bulan menjalin hubungan
Selama dua bulan Dina dan Ade menjalani hubungan kasmaran, Dina mengaku baru tahu identitas asli Ade setelah melihat notifikasi grup WhatsApp di ponsel genggam miliknya.
Setelah identitas asli Ade terbongkar, mereka berdua sempat pindah dari apartemen Louise Kienne Simpang Lima ke Asrama Polisi lantaran Dina sudah tak mempunyai uang untuk membayar biaya sewa apartemen.
“Kita pindah ke asrama polisi karena sudah gak ada uang buat bayar apartemen, kan yang bayar Dina. Waktu itu sebulan Rp5 juta,” jelas Dina.
BACA JUGA: Brigadir Ade Kurniawan Resmi jadi Tersangka, Keluarga Korban Curiga Pembunuhan Berencana
Lantaran tak memiliki hubungan pernikahan yang sah dengan Ade, Dina mengaku harus bertingkah sembunyi-sembunyi selama tinggal di asrama. Bahkan, kepada majelis hakim, Dina menyebut dirinya tak diperbolehkan keluar asrama polisi tersebut agar tak ketahuan.
Tak betah berdiam diri di asrama polisi, akhirnya mereka berdua menyewa indekos bebas di kawasan Pamularsih.
Setelah enam bulan bersama, Dina pun hamil pada Mei 2024. Kehamilan Dina membuat mereka harus pindah hunian dari indekos ke kontrakan. Saat tahu dirinya hamil, Dina berharap Ade menikahinya agar anaknya bisa memiliki status yang sah.
Namun Ade justru menyarankan Dina menggugurkan kandungannya.
“Kita berdua sama-sama bingung, Dina tanya [ke Ade] ‘mau gimana?’ Dina bilang mau menyendiri dulu. Waktu di kantor dia bilang ‘aku kepikiran anaknya digugurin saja’. Tapi Dina tidak mau, [Dina bilang], ‘aku maunya nikah, kamu kapan mau nikahin aku?’ Malu lah kalau hamil duluan,” pungkas Dina. (*)
Editor: Farah Nazila