Bagi Bupati Demak, Kabupaten Demak telah mengalami perkembangan positif. Hal itu tidak terlepas dari peran aktif seluruh lapisan masyarakat, lembaga pemerintahan, dan pihak swasta.
“Melalui penghargaan ini, kami bukan hanya merayakan pencapaian, tetapi juga mengajak seluruh pihak untuk terus berinovasi dalam menjaga lingkungan,” tuturnya.
Bupati Demak menilai bahwa sampah bukan hanya masalah teknis, tetapi juga mencerminkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan hidup bagi generasi mendatang.
Pemerintah Kabupaten Demak melalui dinas lingkungan hidup tak henti-hentinya melakukan sosialisasi terkait pengelolaan sampah melalui pembentukan bank sampah.
Dia menjelaskan bahwa idealnya, satu desa terdapat satu bank sampah, mengingat saat ini masyarakat Demak menghasilkan 120 ton sampah per hari.
“Dengan memiliki bank sampah, kita dapat menciptakan sistem yang mendukung daur ulang, pengelolaan sampah yang bijak, dan kesadaran ekologis,” tuturnya
Eisti mengajak masyarakat semua untuk dapat mewujudkan Satu Desa Satu Bank Sampah. Jadikan setiap desa sebagai pionir perubahan positif dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut juga akan diserahkan bantuan berupa bangunan rumah magot dan TPS 3R. Untuk itu, mari kita manfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya.
“Saya berharap, melalui forum ini kita semakin tergerak untuk lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap sampah. Bersama-sama kita ciptakan Kabupaten Demak yang bersih, hijau, dan berkelanjutan,” pungkas Bupati Demak.(*)
Editor: Elly Amaliyah