BACA JUGA: Lebaran Ketupat: Fenomena Budaya dalam Mempertahankan Solidaritas Sosial
Tradisi ini masyarakat rayakan setiap tahun untuk merayakan Syawalan atau seminggu setelah lebaran.
“Nama ketupat jembut sendiri sudah terkenal sejak dulu saat pertama tradisi ini digelar. (Namanya) jauh dari kesan pornografi karena bentuk ketupatnya berisi sayuran,” tuturnya.
Ia pun menuturkan, “Tradisi ini sudah berlangsung sejak tahun 1945. Makna tradisi ini adalah ungkapan rasa syukur secara sederhana setelah melewati bulan Ramadhan.”
Muzaen mengungkapkan bahwa ada maksud tertentu pada belahan kupat jembut belah yang berisi sayuran itu. Artinya yakni melepas salaman untuk saling ikhlas memaafkan di hari lebaran ini.
Banyaknya warga yang membagikan ketupat jembut dan uang membuat anak-anak bertambah semangat untuk terus mencari keberkahan dalam memperingati 1 syawal ini. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi