Namun, kata dia, kasus premanisme rentan terjadi di kota maupun daerah besar di Jawa Tengah.
“Kabupaten/kota terbanyak sedang kami lakukan pendataan, pada saat akhir bulan akan kami sampaikan, pada prinsipnya kota besar pasti tinggi,” ungkapnya.
Dari ormas hingga residivis tertangkap sebagai tersangka premanisme
Lebih lanjut, Artanto mengungkap 290 tersangka itu berasal dari berbagai kelompok. Ia pun tak menampik ada oknum organisasi masyarakat (ormas) yang melakukan tindak premanisme.
“Ada juga dari oknum ormas, ada dari masyarakat, terutama residivis juga ada,” ucapnya.
BACA JUGA: Tekan Angka Premanisme, Polres Blora Gelar Operasi Pekat, Juga Sasar Parkir hingga Balap Liar
Operasi terkait penjaringan premanisme itu akan berlangsung selama satu bulan. Jika perlu, Artanto mengungkap kemungkinan bakal memperpanjang Operasi Aman Candi 2025 ini.
“Kalau berkaitan premanisme, itu kekerasan di muka umum dalam bentuk pengeroyokan atau penganiayaan. Kami mulai operasinya 9 hari lalu; kami akan operasi 1 bulan. Nanti akhir bulan kami operasi, apakah akan dilanjutkan atau tidak, terakhir tanggal 30,” pungkas Artanto. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi