“Ini membuktikan ada keinginan masyarakat untuk mengembangkan diri dan itu perlu di backup dengan regulasi,” ungkapnya
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng Ema Rachmawati mengatakan, rasio kewirausahaan di Indonesia saat ini baru 3,6 persen. Padahal di negara maju rata-rata rasio kewirausahaan mencapai 14 persen.
“Bahkan di Jateng rasio kewirausahaan rata-rata hanya 2,9 persen. Ini dibawah rata-rata nasional. Menggerakkan ini tidak mudah. Ada banyak gejala orang lebih suka jadi ASN (Aparatur Sipil Negara).” ungkapnya.
Dia menambahkan, dengan adanya kurikulum merdeka belajar, anak muda bisa berkolaborasi dengan UKM untuk membangun jiwa enterpreneur.
“Kami dorong belajar enterpreneurship. Anak SMK ini ditugasi 6 bulan dampingi UMKM. Sementara UMKM juga harus share pengetahuan ke anak muda. Dengan cara ini beberapa sudah menghasilkan wirausaha baru,” katanya. (*)
editor: ricky fitriyanto