PASURUAN, beritajateng.tv – Ekonomi kerakyatan sangat melekat dengan sebuah koperasi. Berdiri sebagai badan usaha bersama dengan asas kekeluargaan, koperasi merangkul anggotanya untuk mencapai kesejahteraan. Begitu juga dengan berdirinya Koperasi Peternak Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan di Kabupaten Pasuruan.
Berdiri di Kelurahan Nongkojajar, Koperasi Peternak Sapi Perah ini mampu mengumpulkan susu perah dari anggotanya hingga 90 ribu liter per hari.
Meski jumlahnya cukup fantastis, namun angka tersebut merupakan penuruan sejak wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) menyerang. Sebelum wabah melanda, Koperasi Peternak Sapi Perah Setia Kawan bisa mengumpulkan susu hingga 120 ribu liter per harinya.
BACA JUGA: Kopi Susu Bu Lurah Semarang, Tempat Nongkrong Kece ala Milenial dan Gen Z
Menjelang sore, ramai anggota koperasi mendatangi KPSP Setia Kawan dengan membawa ember susu yang siap mereka setorkan. Salah satu anggota sekaligus pemerah sapi, Warsani, menyebut dirinya membawa puluhan liter susu setiap harinya.
“Hari ini ngirim 18 liter, tadi pagi 25 liter. Harga per liternya ini kalau ngirim yang kualitasnya baik dapet Rp6.500, tapi kadang ada yang di bawahnya. Nanti ini susunya langsung dicek kualitasnya di lab,” ucap Warsani kepada beritajateng.tv, Kamis sore, 25 Juli 2023.
Mayoritas penduduk yang merupakan peternak sapi dengan 11 ribu anggota aktif, tak heran produksi susu KPSP Setia Kawan mencapai jumlah yang cukup besar.
Koperasi Peternak Sapi Perah Setia Kawan raih SHU sampai Rp 3 Miliar
Akhir tahun menjadi momen yang seluruh anggota koperasi tunggu-tunggu. Menurut penuturuan Ketua Umum (Ketum) KPSP Setia Kawan, Sulistiyanto, seluruh anggota koperasi selalu hadir dalam Rapat Akhir Tahun (RAT) untuk pembagian SHU.
“SHU-nya kemarin mencapai Rp3.346.243.66, dengan omzet Rp372.260.712, dan aset KPSP Setia Kawan Rp136.514.068.933, dengan kemarin RAT 100 persen kehadiran,” ucap Sulistiyanto.
