SEMARANG, beritajateng.tv – Aksi premanisme berkedok wartawan di Jawa Tengah berhasil terungkap. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Tengah berhasil menangkap empat orang yang tergabung dalam sindikat wartawan gadungan.
Sementara itu, tiga orang lainnya yang berada di lokasi penangkapan berhasil kabur.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio, mengungkap jumlah pelaku bukan hanya 4-7 orang saja, melainkan 175 anggota.
“Pelaku bukan hanya empat atau tujuh orang, ternyata jumlahnya 175 anggota. Tujuh orang ini salah satu bagiannya; empat orang sudah kami tahan, tiga orang melarikan diri,” ungkap Kombes Pol Dwi Subagio dalam konferensi pers yang berlangsung di Mapolda Jawa Tengah, Jumat, 16 Mei 2025.
TONTON JUGA: Video Ketua DPRD Jateng Sumanto Ungkap Pejabat Deg-Degan saat Ketemu Wartawan
Pihaknya menyebut, 175 wartawan gadungan itu tersebar di seluruh Pulau Jawa, mulai dari Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.
Saat melancarkan aksinya, satu kelompok menyiapkan 10 wartawan gadungan.
“Bahkan ada beberapa kasus mereka bisa mengerahkan 70 anggotanya; sedang kami telusuri itu. Keempat orang ini bagian dari satu kelompok,” sambung dia.
Wartawan gadungan di Jawa Tengah catut nama media Detik dan Kompas
Subagio menuturkan, mereka mengaku dari media Detik dan Kompas saat polisi melakukan penangkapan.
“Mereka beroperasi dengan cara membuntuti korbannya dan pada saat kami melakukan penindakan, yang bersangkutan mengaku sebagai wartawan Detik. Pascapemeriksaan ternyata ia menyampaikan bahwa dia wartawan Kompas,” tuturnya.
Tak cuma Detik dan Kompas, Subagio menyebut wartawan gadungan itu juga mencatut nama media lainnya.