SEMARANG, beritajateng.tv – Kenaikan harga bahan pokok menjadi tantangan tersendiri bagi para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Tak terkecuali para pengusaha kue kering.
Menjelang lebaran, mereka harus putar otak di tengah melonjaknya pesanan kue kering. Mereka pun mengatur strategi agar harga kue kering tak juga mengalami kenaikan yang signifikan.
“Harga bahan-bahan naik banget. Padahal kita tuh sebenarnya penginnya bikin harga yang affordable ya, tapi kalau bahan kan kita enggak bisa handle,” kata Elisa Gultom, pemilik usaha Chocky Cookies saat beritajateng.tv temui, Rabu, 26 Maret 2025.
Elisa mengungkap, kenaikan harga terjadi di beberapa bahan baku dan perlengkapan kue kering sekaligus. Seperti tepung, gula, telur, hingga toples.
BACA JUGA: Dukung Momen Kebersamaan Keluarga, Eiger Tawarkan Hampers Lebaran
Ia mencontohkan, toples yang merupakan perlengkapan penting dalam kue kering mengalami kenaikan harga yang lumayan bikin pusing. Satu kardus isi 12 buah toples tahun lalu masih di harga Rp37 ribu, tahun ini jadi Rp45 ribu.
Sementara kenaikan paling signifikan, kata dia, ada di harga telur ayam. Padahal, telur merupakan bahan baku utama dari kue kering.
“Telur itu dulu masih Rp22 ribu sampai Rp24 ribu, sekarang udah Rp29 ribu bahkan Rp31 ribu. Padahal itu bahan baku utama karena kita semua olesannya telur Omega. Semua nastar, kue kacang, kastengel perlu olesannya di atasnya,” sambungnya.
Menaikkan harga kue
Lebih jauh, Elisa mengaku tak bisa berbuat banyak dalam menghadapi kenaikan harga bahan pokok tersebut. Pasalnya, ia tak ingin menurunkan standar kualitas apabila membeli bahan dengan harga murah.
Respon (1)