“Tidak ada lokasi parkir. Mereka parkir di Jalan Kyai Saleh. Kami skenario masuk dari Pandanaran, keluar Kyai Saleh. Kami juga siapkan parkir di gedung DKK,” kata Danang.
Ia menambahkan bahwa kawasan Simpang Lima juga menjadi potensi kemacetan terutama saat salat Idulfitri.
Guna mengurangi kemacetan saat arus mudik Lebaran, pemerintah telah menerapkan kebijakan pembatasan angkutan barang mulai 24 Maret s.d. 8 April 2025.
BACA JUGA: Pagi-Siang Ini jadi Puncak Pemudik Tiba di Semarang, One Way Berlaku hingga Pukul 24.00
Danang menyebut ada beberapa titik yang menjadi perhatian petugas saat masa pembatasan angkutan barang, yakni di Mangkang, Penggaron, Kaligawe, dan Banyumanik.
“Kami putarbalikkan kendaraan sumbu tiga, tempelan atau gandengan, maupun dump truck. Kami balikkan ke arah keberangkatan mereka,” tandasnya.
Dalam rangka mendukung kelancaran arus mudik Lebaran, Dinas Perhubungan mendirikan sejumlah posko mudik yakni di Terboyo, Cangkiran, Gunungpati, dan Kantor Dinas Perhubungan Kota Semarang. Kemudian, ada tiga posko di dalam kota. Selain itu, ada pula posko di Mangkang dan Banyumanik. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
Respon (1)