Saat ini, lanjutnya, dari 5 desa yang ada di Kecamatan Ungaran Timur, sudah ada petugas yang mengampu bidang Information Technology (IT). Sedangkan dari 5 kelurahan di Ungaran Timur, hanya ada satu yang menguasai IT dengan lancar.
“Sejumlah kendala yang dihadapi diantaranya ketersediaan perangkat yang kurang, sinyal tak stabil, serta anggaran yang terbatas,” paparnya.
Kabid Kelembagaan Masyarakat dan Ekonomi Desa, Dispermasdes Kabupaten Semarang, Retna Prasetijawati mengatakan, saat ini sejumlah desa sudah sangat berkembang. Kondisi itu didukung dengan adanya SDM unggul di sejumlah desa tersebut.
“Dengan adanya SDM unggul, desa dapat semakin maju karena mampu memanfaatkan teknologi digital dengan baik. Diharapkan pula, setiap desa bisa menciptakan SDM yang melek digital untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat,” kata Retna.
Dia memaparkan, Indonesia termasuk negara yang tingkat penggunaan internetnya tinggi. Namun sebagian besar pengguna internet masih memanfaatkan layanan tersebut untuk menonton situs porno dan bermain media sosial.
Dikatakan Retna, internet memiliki sejumlah dampak positif. Diantaranya menjadi sumber informasi dan sarana belajar masyarakat, sarana melihat pasar lebih luas, dapat memasarkan produk secara optimal, menumbuhkan jiwa wirausaha, serta membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru.
“Sementara dampak negatif adalah berpotensi menimbulkan kelemahan kontrol, perubahan tingkah laku sosial, dan membuka peluang terjadinya kejahatan siber,” katanya. (adv)
editor: ricky fitriyanto