Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

DPRD Jateng Dorong Pemerintah Jaga Ketersediaan dan Stabilkan Harga Kedelai

×

DPRD Jateng Dorong Pemerintah Jaga Ketersediaan dan Stabilkan Harga Kedelai

Sebarkan artikel ini
harga kedelai Jateng
Ketua DPRD Jateng Sumanto dalam sebuah acara. (Humas DPRD Jateng)

KARANGANYAR, beritajateng.tv – Ketua DPRD Jateng Sumanto mendorong pemerintah menjaga ketersediaan dan harga kedelai. Sebab bahan baku yang mahal saat ini memberatkan para pengusaha tempe dan tahu.

Harga kedelai di pasaran saat ini melonjak saat musim kemarau. Harga kedelai saat ini mencapai sekitar Rp12.500 per kilogram dari semula hanya Rp12.000 per kilogram. Menyikapi hal tersebut, para produsen tempe dan tahu tak lantas menaikkan harga karena takut konsumennya pergi. Mereka memilih memperkecil ukuran tahu dan tempe untuk menekan biaya produksi. 

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

BACA JUGA: Menabung 20 Tahun, Lansia Penjual Tempe di Blora Naik Haji

Menurut Sumanto, tempe dan tahu menjadi barang yang sangat masyarakat cari, sehingga pemerintah wajib menjaga stok dan harga kedelai. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan bantuan kedelai kepada masyarakat. Dengan begitu, diharapkan harga di pasaran kembali stabil.

“Bahan baku harus terjaga ketersediaan, termasuk harganya. Bahan baku tempe dari kedelai, pemerintah wajib menjaga bahan bakunya tercukupi,” ujarnya belum lama ini.

Menyikapi kenaikan harga tersebut, Sumanto meminta para produsen juga menaikkan harga tempe dan tahu. Menurutnya, jika produsen terus mempertahankan harga, ke depannya akan mengalami kesulitan. Pasalnya, kenaikan harga kedelai sudah terjadi berulang kali.

Harga kedelai mahal, Sumanto apresiasi pengusaha tetap produksi tempe dan tahu

Salah satu penyebabnya, tak banyak petani yang mau menanam kedelai karena cenderung merugi. Ia mengapesiasi para produsen yang tetap memproduksi tempe dan tahu saat harga kedelai melonjak tinggi.

“Kalau tak naik akan sudah, nanti kalau kedelai harganya jadi Rp20 ribu per kilogram jadinya bagaimana?” ungkap politisi PDI Perjuangan ini.

Tinggalkan Balasan