“Kalau di Demak, sistem kita masih terbuka. Kita normalisasi sungai, jadi memanfaatkan kemampuan tanggulnya untuk menerima beban banjir,” bebernya.
Selain normalisasi sungai dengan melakukan pengerukan, Harya mengungkap ada cara lainnya. Adapun cara itu dengan membuat bangunan pengendali sedimen.
“Selain dikeruk caranya dengan kita membuat bangunan pengendali sendimen di sepanjang aliran sungai. Cuma problemnya ya sama, menyangkut masalah lahan,” tandasnya.
Banjir di SMAN 10 Semarang
Sebagai informasi, dalam video unggahan @infokejadian_genuk, tampak kondisi SMAN 10 Semarang yang terendam banjir usai hujan mengguyur sejak Rabu, 24 April 2024 malam. Terpasang tenda dan puluhan kursi untuk acara.
Video itu bertuliskan “menjelang wisuda, SMA 10 malah kebanjiran. Kamis, 25 April 2024”.
BACA JUGA: Pemkot Semarang Disebut Tak Serius Tangani Banjir dan Sering Salahkan Cuaca Ekstrem
Namun, pada caption yang tertulis pada unggahan tersebut, acara itu bukan wisuda. Melainkan acara Gelar Karya Kelas X dan XI di SMAN 10 Semarang.
Pantauan beritajateng.tv, akun @dpukotasemarang pun telah merespons video banjir tersebut. Adapun akun itu menulis “Selamat pagi. Segera kami teruskan kepada bidang terkait nggih,” tulisnya dalam kolom komentar. (*)
Editor: Farah Nazila
