SEMARANG, beritajateng.tv – Nama Iron Dome baru-baru ini menjadi sorotan dunia dalam serangan Hamas terhadap Israel yang terjadi pada Sabtu, 7 Oktober 2023 kemarin.
Berikut 5 (lima) fakta soal Iron Dome yang merupakan sistem pertahanan udara Israel yang terkenal canggih di dunia.
Iron Dome memang terkenal sebagai temuan Israel yang canggih, bahkan tingkat akurasi dan kesuksesannya hampir mencapai nilai sempurna, yakni 96 persen dalam mendeteksi serangan roket musuh.
Namun, hal yang mengherankan adalah di saat Hamas menyerang Israel, sistem pertahanan tersebut tak dapat berfungsi sesuai ekspektasi. Hal ini pun karena Hamas memiliki taktik penyerangan roket dalam jumlah banyak. Hal itu akhirnya membuat sistem milik Israel ini ‘kebingungan.’
Melansir The Hill, Iron Dome ini Israel ciptakan pada tahun 2007. Diprakarsai oleh Israel Missile Defense Organization (IMDO), mereka memulai pengembangan sistem tersebut bersama dengan Rafael Advanced Defense Systems dan perusahaan pertahanan.
BACA JUGA:Serang Israel Hingga Tewaskan Ratusan Orang, Ini Sejarah Hamas dan Asal-usulnya
Hal ini pun berdasarkan fakta juga bahwa sebelumnya, di awal tahun 2000-an, Israel terus-terusan mendapat ancaman serangan roket dan rudal dari berbagai kelompok bersenjata di sekitar negara tersebut. Terutama dari Jalur Gaza yang Hamas kuasai beserta wilayah-wilayah perbatasan dengan Lebanon yang dikuasai oleh Hezbollah.
Karena serangan tersebut, alhasil banyak korban jiwa serta kerusakan signifikan pada infrastruktur Israel. Sehingga, warga pun terganggu.
Nah, untuk informasi lebih lanjut terkait Iron Dome ini, berikut beberapa fakta soal sistem pertahanan Israel.
Fakta-fakta Iron Dome Israel
Melansir Reuters, berikut beberapa fakta soal sistem pertahanan Israel ‘Iron Dome.’
1.Biaya yang fantastis
Pastinya untuk membuat sistem pertahanan yang terkenal canggih di dunia membutuhkan uang yang tidak sedikit. Nah, sistem pendeteksi ini memakan biaya hingga jutaan dolar lho.
Adapun sistem ini terbuat untuk menjatuhkan serangan yang datang. Sistem ini mengembangkan sistem berbasis laser untuk melumpuhkan roket dan drone musuh, yang biayanya ditaksir US$ 2 per pendeteksian.
2. Tercipta dengan bantuan Amerika Serikat
Seperti yang sudah tercantumkan di atas, sistem milik Israel ciptakan dengan beberapa bantuan dari pihak lain, salah satunya adalah Amerika Serikat.
BACA JUGA:Soal Perang Hamas dan Israel, Arab Saudi Beri Peringatan Ini
Berdasarkan Rafael Advanced Defence System dan bantuan dari negeri paman Sam tersebut, ‘benteng’ itu terinsprasi untuk melawan serangan roket dari Lebanon yang menargetkan Israel pada 2006 lalu. Operasional resminya dimulai pada 2011.
3. Jadi incaran dunia
Dengan akurasi yang hampir mencapai nilai sempurna, dunia pun tersita perhatiannya oleh Iron Dome. Pada tahun 2020, Dua baterai Iron Dome pernah dikirim untuk militer AS.
Kabarnya, Ukraina juga pernah meminta suplai sistem pertahanan untuk melawan Ukraina. Israel mengatakan sejauh ini hanya membantu Kyiv untuk dukungan kemanusiaan dan pertahanan sipil.
4. Fokus deteksi untuk area yang padat populasi
Sistem pertahanan tersebut secara cepat mendeteksi serangan roket yang menargetkan area padat populasi. Jika tak ada populasinya, sistem Iron Dome akan menghiraukan serangan.
BACA JUGA:Ditanya Soal Statement Menolak Timnas Israel, Ganjar Pranowo: Saya Tidak Pernah Menyesal