Arab Saudi pertama kali mengenal angkasa luar pada tahun 1985 ketika Pangeran Sultan ibn Salman Al Saud melakukan perjalanan dengan pesawat ulang-alik. Ia menjadi warga negara Arab Saudi pertama, orang Arab pertama, muslim pertama, dan anggota keluarga kerajaan pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa.
Pada tahun 2018, di bawah kepemimpinan Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman (Pangeran MBS), Arab Saudi mendirikan Komisi Luar Angkasa dengan tujuan mengirim astronot ke luar angkasa. Program beasiswa juga pihaknya tingkatkan untuk mereka yang tertarik mempelajari luar angkasa.
Selama berada di luar angkasa, Rayyanah dan Ali al-Qarni sibuk melakukan penelitian. Selain itu, mereka juga berinteraksi dengan sekelompok pelajar di Arab Saudi. Komunikasi tersebut berlangsung melalui radio untuk berbagi pengalaman unik mereka tinggal di luar angkasa.
Selain Rayyanah dan Ali al-Qarni, misi ke ISS ini juga melibatkan Peggy Whitson dan John Shoffner. Peggy merupakan seorang mantan astronot NASA, dan John, seorang pebisnis, pembalap, dan pilot dari Amerika Serikat. Peggy Whitson memegang rekor sebagai astronot dengan durasi terpanjang di ISS, mencapai 665 hari.
Keempat astronot ini akan menjalankan misi selama sekitar satu minggu sebelum mendarat kembali di lepas pantai Florida, Amerika Serikat. (*)