Scroll Untuk Baca Artikel
Ekbis

Kisah Pedagang Bingkai di Kota Semarang, Setengah Abad Lebih Jual Foto Presiden, Dari Soekarno hingga Kelak Prabowo

×

Kisah Pedagang Bingkai di Kota Semarang, Setengah Abad Lebih Jual Foto Presiden, Dari Soekarno hingga Kelak Prabowo

Sebarkan artikel ini
Foto Presiden
Yatiman menunjukkan foto Presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno, yang konon dicetak tahun 1960. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

“Masih ada yang lama-lama, saya simpan, kadang ada aja yang nyari,” katanya kepada beritajateng.tv, Rabu, 24 April 2024.

Yatiman tak mau menyebut harga dari koleksi foto-foto presiden terdahulu. Yang jelas, harganya tak murah karena umumnya yang beli ialah para kolektor.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Tunggu kiriman foto presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029

Sementara itu, Yatiman kini tengah menunggu foto Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pasalnya, ia memang hanya menjual foto-foto resmi yang berasal dari pemerintahan.

“Biasanya kalau sudah resmi atau seminggu setelah pelantikan nanti ada kiriman foto dari Jakarta, fotografer dari Istana,” katanya.

Selain menjual foto presiden dan wakil presiden, Yatiman sebenarnya juga sering melayani berbagai pesanan lainnya. Seperti foto Bupati Kudus, Kapolda Jawa Tengah, hingga foto pribadi.

BACA JUGA: Tak Hadir di Penetapan Pemenang Pilpres Prabowo-Gibran, Ganjar: Aku Malah Ora Entuk Undangane

Yang unik, Yatiman pernah menerima pesanan dari Panti Marhaen, Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Tengah. Yakni, foto Soekarno beserta keterangan tulisan dengan ejaan lama.

Ia sendiri menyimpan satu salinan foto tersebut sebagai kenang-kenangan.

“Kita bukan bangsa jang tempe, kita adalah bangsa jang Besar, dengan ambisi jang Besar, Tjita-tjita jang Besar, Daja-Kreatif jang besar, Keuletan jang Besar… Bangsa jang Besar bangsa jang Hanjakrawarti-hambaudenda. Bangsa jang demikian itulah hendaknja bangsa Indonesia,” tulis keterangan dalam foto Soekarno itu. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Tinggalkan Balasan