Scroll Untuk Baca Artikel
Nasional

Kurs Masih Rp16 Ribu Lebih, Politikus PAN Jateng Sebut Rupiah Melemah Imbas Pemilu 2024, Efek Bansos?

×

Kurs Masih Rp16 Ribu Lebih, Politikus PAN Jateng Sebut Rupiah Melemah Imbas Pemilu 2024, Efek Bansos?

Sebarkan artikel ini
Rupiah Dolar
Wakil Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sri Marnyuni. (Foto: Dok. Pribadi)

SEMARANG, beritajateng.tv – Masih menyentuh kisaran Rp16 ribu, kurs rupiah terhadap dolar AS tetap melemah hingga Kamis, 25 April 2024.

Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah terhadap dolar AS dibuka di level Rp16.215 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Menanggapi hal itu, Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Wakil Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, Sri Marnyuni, memberikan tanggapannya. Pihaknya pun membenarkan bahwa rupiah kian hari kian melemah.

BACA JUGA: Nilai Tukar Rupiah Atas Dolar AS Melemah, Apindo Jateng Khawatir Bisa Ganggu Industri dalam Negeri

“Rupiah ini kan banyak turun, sehingga uang [yang beredar] banyak. Akibatnya, uang tidak begitu payu (laku). Sehingga, dolar akan jadi lebih tinggi. Kalau tidak salah kemarin sempat Rp16.900 per 1 dolar,” ujar Sri, Kamis, 25 April 2024.

Menariknya, Sri menyebut rupiah melemah ini tak lepas dari faktor Pemilu pada Februari 2024 lalu. Politikus PAN itu mengungkap banyaknya uang yang turun selama proses Pemilu 2024 menjadikan rupiah melemah.

“Salah satunya menurut saya dampak politik Pemilu. Dengan adanya uang yang turun itu menyebabkan nilai rupiah menjadi melemah,” sambungnya.

Bansos hingga perang Iran-Israel pengaruhi kurs rupiah terhadap dolar AS

Kehadiran bantuan sosial (bansos) hingga Program Keluarga Harapan (PKH) yang gencar selama Pemilu, menurut hematnya, juga berpengaruh pada lemahnya nilai rupiah.

Terlebih, lanjut Sri, perang Iran-Israel yang kini kian memanas turut mendorong menguatnya dolar terhadap nilai rupiah.

“Apalagi sekarang dikacaukan dengan adanya perang Iran-Israel. Itu juga kekhawatiran dalam menghadapi situasi seperti itu. Sehingga, nilai dolar makin melambung tinggi,” paparnya.

Tinggalkan Balasan