Scroll Untuk Baca Artikel
Gaya HidupHeadlineNews Update

Rangkaian Hari Batik di Semarang, Sepeda Batikan Hingga Kehadiran KemenPPPA

×

Rangkaian Hari Batik di Semarang, Sepeda Batikan Hingga Kehadiran KemenPPPA

Sebarkan artikel ini
Menteri PPPA Bintang Puspayoga didampingi Wawalikota Semarang Hevearita melihat anak-anak membatik.

Di atas panggung Menteri PPPA menyampaikan, rangkaian acara dari pit-pitan batik hingga dolanan anak dan lainnya di Kota Semarang sangat spektakuler. “Kegiatan ini untuk menyambut Hari Batik, dan telah digelar secara komprehensif,” paparnya, Minggu (2/10/2022).

Ia menyampaikan usia perkawinan anak minimal 19 tahun, baik untuk perempuan maupun laki-laki. “Hal itu sesuai dengan amanat UU nomor 16 tahun 2019 tentang perkawinan. Aturan itu harus jadi perhatian semua pihak,” jelasnya.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Ia mengatakan, sinergi harus dilakukan bersama untuk mewujudkan perempuan berdaya anak terlindungi. “Acara yang digelar di Kota Semarang selama sepekan ini menjadi kolaborasi yang sangat baik, selain untuk menjaga warisan budaya berupa batik juga mengedukasi perempuan dan anak,” paparnya.

Ia mengatakan acara tersebut jadi momentum untuk melestarikan budaya dan melindungi perempuan dan anak.

“Support dari beberapa pihak seperti Bank Jateng dan Bank Indonesia juga luar biasa, kami berharap Kota Semarang terus mengagendakan kegiatan positif seperti acara kali ini,” imbuhnya.

Dalam Kesempatan itu, Menteri PPPA juga memberikan beberapa hadiah ke anak-anak yang hadir dalam acara.

Beberapa sepeda, gitar dan komputer jinjing ia berikan ke anak-anak yang hadir. “Ini bentuk dukungan dari beberapa pihak agar anak anak semakin berprestasi,” tambahnya.

Tak hanya Menteri PPPA, Wakil Walikota Semarang Hevearita G. Rahayu dan jajaran Pemkot Semarang serta Bank Jateng hingga Bank Indonesia.

Gubernur Ganjar Pranowo juga menyempatkan diri untuk mengunjungi kegiatan yang melibatkan para pelajar dan perempuan itu.

Sementara itu, Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menjelaskan kegiatan yang digelar akan jadi agenda tahunan Pemkot Semarang. “Selain melestarikan budaya berupa batik, acara yang digelar juga menjadi upaya melindungi dan mengedukasi perempuan dan anak,” papar Mbak Ita sapaan akrabnya.

Ia mengatakan, penampilan anak-anak dalam acara membuktikan jika anak-anak di Kota Semarang punya segudang prestasi.

“Untuk mewadahi hal itu, kami bekerjasama dengan sejumlah pihak seperti Kementerian PPPA, Bank Jateng hingga Bank Indonesia, hingga terlaksananya acara ini,” tambahnya. (Ak/El)

Tinggalkan Balasan