Hukum & Kriminal

Viral! Oknum Pegawai Pemkot Semarang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

×

Viral! Oknum Pegawai Pemkot Semarang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

Sebarkan artikel ini
Viral! Oknum Pegawai Pemkot Semarang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
Kondisi Balaikota Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

BACA JUGA: Pemkot Semarang Dukung Sambiroto Jadi Kampung Proklim Lestari

Korban yang berusia 19 tahun itu mengaku diajak karaoke di salah satu tempat karaoke di Semarang. Dia mengalami kekerasan seksual di dalam mobil saat menuju ke lokasi karaoke.

“Dia jemput aku. Itu posisi dia memakai mobil kantor. Setelah jalan itu aku di suruh duduk di depan dan memegang kemaluan dia,” cerita korban dalam postingan Instagram akun Dinas Kegelapan Kota Semarang.

Tak berhenti disitu, sesampainya di lokasi karaoke, korban U rupanya juga mengalami pelecehan seksual di salah satu room karaoke.

“Di room itu tidak ada CCTV jadi aku enggak ada bukti akurat. Setelah masuk room, kita nyanyi. Pertama dia mulai cium-cium, I’t okay aku menerima,” jelasnya.

Dengan modus menyuruh memesan minum teman korban, rupanya pelaku justru meraba dan melakukan pelecehan seksual. “Itu aku udah nangis,” ujarnya.

“Dia malah bentak-bentak, karena katanya dia udah ngasih semuanya ke aku. Padahal aku nggak minta, aku melarikan diri ke toilet. Dan akhirnya teman aku jadi korban selanjutnya,” tukasnya.

Berdasarkan penelusuran, pegawai Pemkot Semarang yang diduga melakukan pelecehan seksual tersebut rupanya menjabat sebagai sekretaris lurah di Kecamatan Semarang Tengah.

Camat Semarang Tengah, Aniceto Magno Da Silva (Amoy) angkat bicara terkait video viral pengakuan seorang perempuan yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual.

Dia membenarkan bahwa terduga pelaku inisial A yang merupakan staf bagian kesekretariatan di kelurahan yang berada di bawah koordinasinya.

“Tadi A sudah saya panggil. Saya minta klarifikasi. Dia bilang tidak melakukan. Tapi karena ada pihak yang merasa keberatan, ya saya undang juga korban bersama kakaknya untuk klarifikasi,” ujar Amoy, Senin, 7 Juli 2025.

Meski stafnya membantah tuduhan tersebut, Amoy menyatakan tidak mentoleransi bentuk pelecehan seksual dalam bentuk apa pun. Ia juga meminta maaf kepada pihak korban atas dugaan perbuatan bawahannya.

“Sebagai pimpinan, saya jengkel. Tapi bagaimanapun, kepada pihak yang merasa menjadi korban saya minta maaf. Sekali lagi saya minta maaf atas kelakuan staf saya,” tukasnya. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan