“Kemandirian rumah tangga menjadi cikal bakal kemandirian sebuah kota, dan harapannya perempuan-perempuan lebih berdaya, lebih mandiri. Tidak ada lagi persoalan stunting, kemiskinan, hingga KDRT,” ujarnya.
Di sisi lain, dia menyatakan kemandirian ekonomi telah menjadi dasar rumah tangga, tonggak, atau pondasi. Agar perempuan-perempuan lebih mandiri dan sejahtera.
“Kontribusi perempuan sudah banyak, ada beragam jenis komunitas dan organisasi. Mulai pendampingan kesehatan hingga pendidikan. Termasuk kemandirian ekonomi dan politik untuk pembangunan Kota Semarang,” katanya.
Saling Bersinergi
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang, Alwin Basri mengatakan, halal bihalal kali ini menjadi momentum kebersamaan membangun Kota Semarang menjadi semakin hebat.
Hal itu sesuai dengan tema acara yang diangkat yaitu, “Wujudkan Semangat Kebersamaan dan Mempererat Silaturahmi untuk Semarang Semakin Hebat”.
Menurutnya, kebersamaan tersebut telah dirasakan dengan melihat pembangunan Kota Semarang yang kian berkembang.
“Kebersamaan adalah misi kita bersama untuk pembangunan Kota Semarang. Dengan kebersamaan kita bisa bersama-sama mengatasi persoalan hingga memberikan manfaat bagi warga Kota Semarang,” ujarnya.
Tak hanya tim penggerak PKK, dalam halal bihalal tersebut juga hadir ratusan perwakilan kader Posyandu. Perwakilan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Semarang. Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Semarang, dan perwakilan perempuan lainnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah