SEMARANG, beritajateng.tv – Film pendek berjudul Laut Bercerita yang berisi tentang kisah penculikan aktivis 1998 untuk pertama kalinya ditayangkan secara offline di Kota Semarang, tepatnya di Gedung Serba Guna Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro, Kamis 5 Oktober 2023
Dengan durasi 30 menit, film itu sukses membuat penonton yang hadir ikut merasakan pedihnya kisah Biru Laut yang mencekam dan menyayat.
Sutradara Laut Bercerita, Pritagita Arianegara membuka sesi diskusi dengan menceritakan perjalanan syuting film sejak awal. Pritagita menuturkan bahwa gagasan untuk mengadaptasi novel Laut Bercerita menjadi film pendek datang dari ide Leila S. Chudori, sang penulis.
Awalnya, film direncanakan untuk berdurasi 10 menit saja. Namun, setelah berbincang dan berdiskusi dengan Leila, muncul banyak adegan yang kemudian terasa penting untuk mendukung alur cerita.
“Awalnya hanya 10 menit tapi bertemu dengan Mbak Leila, dia juga yang menulis bagian-bagian untuk skenario. Akhirnya ada bagian-bagian yang pengin Mba Leila tekankan, akhirnya kita berdiskusi tambah-tambah lagi, akhirnya jadi 30 menit,” kata Pritagita.
Film terpaksa disamarkan
Pritagita melanjutkan, proses syuting berjalan dengan mengalir dan tidak memiliki ketentuan-ketentuan tertentu. Sementara pemilihan pameran dilakukan dengan pertimbangan khusus karena mengangkat tema yang rentan.
Saking takutnya karena mengangkat tema yang rentan, Pritagita menyebut bahwa mereka terpaksa menyamarkan semua judul dan properti film. Mereka berpura-pura sedang syuting drama berjudul ‘Kelam.’
“Untuk membuat ini saya terus terang takut hilang. Oleh karena itu, yang main harus terkenal. Kan nggak mungkin Dian Sastrowardoyo atau Reza Raharian hilang,” imbuhnya.
Sementara kesulitan lain, sambung Leila, adalah keterbatasan budget dan waktu syuting. Tim produksi hanya diberi waktu 3 hari untuk menyelesaikan semua proses pengambilan gambar. Padahal, terdapat salah satu adegan di bawah air yang cukup menguras biaya dan waktu.