“Ibaratnya, manajemen mengabaikan kami. Padahal, dalam surat tuntutan tersebut, kami menegaskan bahwa CEO PSIS harus merespons surat kami dalam waktu 3×24 jam. Namun, hingga saat ini, kami tidak menerima respons apapun,” imbuhnya.
Panser Biru boikot dukungan ke PSIS, soroti kinerja manajemen
Lebih lanjut, Paulus juga menyoroti turunnya performa PSIS yang ia nilai sebagai tanggung jawab manajemen terhadap para pemain.
“Masalahnya juga terkait dengan kewajiban kepada para pemain yang belum manajemen penuhi. Ini hal yang harus manajemen pikirkan, mengingat performa para pemain dalam beberapa laga terakhir terlihat kurang semangat,” tuturnya.
BACA JUGA: Masih Berpeluang Lolos Championship Series, PSIS Semarang Harus Raih Poin Segini di 3 Laga Terakhir
Kepareng Wareng, salah satu pentolan Panser Biru, juga menyampaikan hal serupa melalui akun Instagramnya. Menurut Wareng, tuntutan suporter kepada manajemen untuk memenuhi hak-hak pemain masih belum terpenuhi.
Boikot terhadap PSIS ini Panser Biru pastikan akan berlanjut jika tidak ada respons dari manajemen.
“Kami akan melanjutkan sikap ini dengan tindakan lain jika tidak ada respons dan peningkatan kinerja tim PSIS di sisa pertandingan Liga 1 2023-2024. Kami melakukan ini karena kami mencintai klub kami,” tandas Wareng. (*)