Scroll Untuk Baca Artikel
Opini

Memahami dan Pencegahan Kasus Kriminal Anak di Bawah Umur

×

Memahami dan Pencegahan Kasus Kriminal Anak di Bawah Umur

Sebarkan artikel ini
kasus kriminal
Esmeralda Sinamo, Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Jambi.

Kasus kriminal anak di bawah umur adalah isu yang sangat serius untuk diperhatikan. Anak-anak yang terlibat perilaku kriminal sangat berisiko mengalami masalah di masa depan. Biasanya penyebab kondisi ini karena masalah psikologis si anak.

Dalam beberapa tahun terakhir, kasus kriminal yang melibatkan anak di bawah umur semakin meningkat, berdasarkan data yang tersedia, pada tahun 2020, terdapat sekitar 16,9 persen dari total kasus kekerasan anak yang dilaporkan melibatkan anak di bawah umur di Indonesia. Persentase ini meningkat dari tahun sebelumnya, yang mencatat sekitar 14,5 persen dari total kasus kekerasan anak melibatkan anak di bawah umur pada tahun 2019. Persentase tersebut dapat berubah dari tahun ke tahun, kasus kriminalitas anak di bawah umur seringkali sulit terekam secara akurat karena masalah akses dan validitas data, sehingga data yang tersedia mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan situasi sebenarnya.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Anak-anak di bawah umur belum memiliki kapasitas hukum yang sama dengan orang dewasa. Oleh karena itu, ketika anak melakukan tindakan kriminal, maka tindakan tersebut harus mendapat penanganan secara berbeda dengan orang dewasa. Anak di bawah umur memiliki perlindungan khusus dan semestinya mendapat pembinaan agar dapat kembali ke jalur yang benar.

Namun, fakta bila si anak melakukan tindak kriminal juga tidak dapat dibenarkan. Oleh karena itu, perlu adanya penilaian secara obyektif dan proporsional dalam menangani kasus kriminal anak di bawah umur.

Penanganan Kasus Kriminal Secara Komprehensif

Dalam pemecahan masalah tindak kriminal anak di bawah umur perlu memperhatikan faktor-faktor yang menjadi penyebab meningkatnya kasus kriminal anak di bawah umur. Faktor-faktor seperti kemiskinan, kurangnya pendidikan dan pendampingan keluarga, lingkungan yang tidak mendukung, serta pengaruh media dan lingkungan yang semakin luas dan kompleks, dapat mempengaruhi perilaku anak.

Untuk itu, penanganan kasus kriminal anak di bawah umur haruslah holistik, melibatkan berbagai pihak seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan lembaga hukum. Perlindungan, pembinaan, dan pendidikan yang terintegrasi dan berkelanjutan dapat membantu anak-anak tersebut untuk mengembalikan masa depannya dan menjadi anggota masyarakat yang baik dan produktif. Perlu adanya pendekatan yang hati-hati dan berkelanjutan dalam setiap penanganannya.

Selain merusak masa depan si anak, kasus ini juga dapat menjadi hal besar bagi perkembangan lingkungan sekitar. Dari satu anak yang bermasalah tanpa penanganan bisa menjadi ratusan bahkan seluruh anak yang terkontaminasi pada keseharian si anak yang bermasalah. Hal ini dapat menjadi rantai kekacauan yang akan terus berlanjut.

Tidak hanya itu, kasus kriminal anak di bawah umur juga dapat mengancam keamanan masyarakat. Anak-anak yang terlibat dalam perilaku kriminal seperti pemerasan, perampokan, dan penggunaan narkoba dapat merugikan orang lain, memicu kekhawatiran dan ketakutan di masyarakat, dan mempengaruhi citra negatif masyarakat terhadap anak-anak.

Solusi Tindak Kriminalitas Anak di Bawah Umur

Dalam setiap masalah tentunya punya solusi dalam menanganinya. Berikut cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya kasus kriminal anak di bawah umur:

Tinggalkan Balasan