JAKARTA, beritajateng.tv – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyambut baik ajakan kerja sama yang diajukan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) untuk menyajikan program jurnalisme cek fakta Pemilu 2024.
Anggota KPU August Mellaz menyebut sebagai bagian dari kontribusi kelompok pemangku kepentingan, kerjasama dengan AMSI otomatis wajib bagi KPU. Pada Pemilu 2024, KPU berharap kerja sama cek fakta bahkan harus ada nilai tambah terutama agar bisa mencegah terjadinya hoaks.
“MOU itu bagian dari kontribusi AMSI untuk penyelenggaraan Pemilu yang otomatis wajib dikasih KPU,” kata August Mellaz saat menerima audiensi Pengurus Nasional AMSI di gedung KPU, Jakarta, Kamis 15 Juni 2023.
BACA JUGA: Cek Fakta dan Literasi Berita Bakal Diusulkan jadi Kurikulum di Sekolah
Menurut August, KPU merasa wajib melanjutkan kerja sama dengan AMSI. Sebab sinergi yang selama ini telah terjalin antara AMSI dengan KPU terdahulu sudah berjalan dengan baik. Kerja sama tersebut adalah akses narasumber kompeten dari KPU, dan akses peliputan serta penyajian data kredibel untuk mendukung program jurnalisme cek fakta.
Selain kerja sama dalam akses informasi, data, dan narasumber cek fakta, KPU menyambut baik tawaran AMSI untuk mengikuti program pelatihan periksa fakta. Khususnya untuk tim teknis di KPUD baik provinsi maupun kabupaten.
“Untuk kegiatan workshop, nanti minimal di tingkat KPU provinsi ikut gabung untuk mensupervisi pejabat KPU tingkat kabupaten. Secara kelembagaan kami juga butuh program cek fakta, karena kami tidak punya kualifikasi cek fakta sehingga KPU harus mendengarkan tawaran ini,” ujar August.
Cek fakta Pemilu 2024 halau hoaks dan berita palsu
Wakil ketua AMSI Suwarjono mengatakan, sebagai asosiasi perusahaan media, AMSI memiliki banyak program andalan untuk mewujudkan dua misi utama. Yaitu membangun ekosistem untuk media anggotanya agar sehat bisnisnya dan berkualitas kontennya.
Jurnalisme cek fakta adalah salah satu program panjang AMSI dengan dukungan penuh Google News Initiative (GNI). Program cek fakta sebagai sumbangsih AMSI bersama koalisi cek fakta untuk menjernihkan ruang digital dari sampah misinformasi dan disinformasi yang acapkali isinya berita palsu, hoaks, dan ujaran kebencian.
