Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Semarang Jadi Kota IHK dengan Inflasi Terendah di Jateng

×

Semarang Jadi Kota IHK dengan Inflasi Terendah di Jateng

Sebarkan artikel ini
Semarang Jadi Kota IHK dengan Inflasi Terendah di Jateng
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana didampingi Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengecek stok dan harga beras di Bazar Ramadhan dan GPM Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

“Kenaikan harga daging ayam ras menyumbang inflasi 0,14 persen, nasi dengan lauk 0,1 persen. Telur ayam ras 0,08 persen, bayam 0,05 persen dan emas perhiasan 0,04 persen,” jelasnya.

Menurutnya, kenaikan harga daging ayam ras dan telur ini juga terjadi di 9 kabupaten dan kota pemantauan Indeks Harga Konsumen di Jawa Tengah.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Hal ini terjadi karena permintaan konsumen dan harga pakan ternak yang masih tinggi. Sementara harga beras, di nilai telah stabil di kota Semarang. Hal ini tampak dari hilangnya beras sebagai komoditas penyumbang inflasi di Semarang.

Komoditas Penyebab Inflasi

“Secara Year on Year, Inflasi terjadi karena terjadinya kenaikan harga sembilan indeks kelompok pengeluaran. Paling tinggi yakni terpengaruh dari naiknya harga makanan, minuman dan tembakau yang berpengaruh hingga 8,47 persen terhadap inflasi,” ujarnya.

Sedangkan kenaikan harga di restoran atau kelompok penyediaan makanan dan minuman berpengaruh 3,43 persen terhadap inflasi Semarang.

Selanjutnya, ada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,10 persen, kelompok pendidikan sebesar 2,05 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki dan kelompok transportasi sama-sama mengalami inflasi sebesar 1,41 persen.

Ada pula kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharan rutin rumah tangga sebesar 1,26 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,78 persen dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,08 persen.

“Sedangkan dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi/penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,99 persen. Dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,18 persen,” kata dia.

Sementara tingkat inflasi Kota Semarang month to month (m-to-m) dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Kota Semarang bulan Maret 2024 sebesar 0,62 persen dan 1,06 persen.

Sedikit informasi, BPS mencatat dari seluruh kota IHK di Provinsi Jawa Tengah yang berjumlah 9 kabupaten/kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Rembang sebesar 5,38 persen dengan IHK sebesar 109,35 dan terendah terjadi di Kota Semarang sebesar 2,89 persen dengan IHK sebesar 105,44. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Tinggalkan Balasan