SEMARANG, beritajateng.tv – Partai Gerindra menyebut akan ada potensi kekacauan politik pada Pemilu 2024 jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengembalikan sistem pemilu menjadi proporsional tertutup alias coblos partai. Gerindra Jateng pun turut merespons persoalan tersebut.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng) Sriyanto Saputro berharap agar MK dapat mempertimbangkan keputusan yang saat ini tengah menjadi isu-isu liar yang faktanya belum ada pembenarannya tersebut.
“Yang pasti itu kan isu-isu liar yang tentunya belum benar faktanya, yang pasti kita tunggu hasil dari MK. Tapi kami dari partai khususnya pada DPP, mau kita tertutup, mau terbuka, harus siap,” ungkap Sriyanto usai menghadiri Tasyakuran HUT ke-15 Satria di Kantor DPD Gerindra Jawa Tengah (Jateng), Selasa (30/5/2023) malam.
Ia juga menyebut hanya ada 1 (satu) partai politik (parpol) dari 9 (sembilan) fraksi di DPR RI yang menyetujui keputusan pemilu sistem proporsional tertutup.
“Realitas politiknya dari 9 fraksi yang ada di DPR RI, 8 di antaranya menolak. Hanya ada satu partai yang mendukung,” ungkap Sriyanto.
“Kemudian Presiden representasi dari Pemerintah melalui Kemendragi juga sudah menolak. Logikanya MK mestinya juga mempertimbangkan hal tersebut,” imbuhnya.
Sekretaris DPD Gerindra Jateng Singgung Pemilu 2024 yang Tahapannya Telah Berjalan
Selain alasan tersebut, Sriyanto memaparkan Pemilu 2024 yang tahapannya sudah berjalan sejauh ini juga patut menjadi pertimbangan.