Scroll Untuk Baca Artikel
Kesehatan

Ahli Gizi Ungkap Kandungan Berbahaya dari Mie Instan

×

Ahli Gizi Ungkap Kandungan Berbahaya dari Mie Instan

Sebarkan artikel ini
Indomie
Ahli gizi Udinus Semarang, Vilda Ana Veria Setyawati, S.Gz, M.Gizi. (dokumen pribadi)

SEMARANG, beritajateng.tv – Belakangan ini ramai soal Taiwan dan Malaysia yang menarik salah satu produk mie instan asal Indonesia dari peredaran karena mengandung zat etelin oksida yang memicu kanker.

BPOM telah mengeluarkan pernyataan bahwa produk mie instan dengan varian sama yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi. Namun konsumsi mie instan dalam jumlah yang banyak tentu dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Hal tersebut seperti yang diungkap oleh ahli gizi asal Univeritas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Vilda Ana Veria Setyawati, S.Gz, M.Gizi. Vilda menyebut bahwa mie instan sangat berbahaya apabila dikonsumsi terlalu sering.

BACA JUGA: Taiwan Tarik Indomie Ayam Spesial, BPOM Jamin Tetap Aman Konsumsi

“Sebenarnya yang namanya mie instan tanpa adanya etilen oksida sudah berbahaya kalau konsumsinya dalam jangka waktu yang terlalu sering,” kata Vilda kepada beritajateng.tv, Jumat 28 April 2023.

Vilda menyarankan agar masyarakat cukup mengkonsumsi sebanyak satu kali setiap minggunya. Itupun ketika dalam satu minggu belum mengkonsumsi makanan instan jenis lain.

“Bagaimanapun mie dalam kemasan adalah produk makanan yang ultra proses, artinya melewati proses yang banyak. Jadi makanan itu semakin banyak melewati proses maka akan semakin tidak baik untuk tubuh kita,” jelas Vilda.

Minyak dan Bumbu Paling Berbahaya

Vilda menambahkan, yang berbahaya adalah minyak dan bumbunya. Sebelumnya, pihak berwenang juga menemukan zat etelin oksida pada bumbu varian Indomie Ayam Spesial. Oleh karena itu, Vilda menyarankan, jika terpaksa mengkonsumsi untuk meracik bumbu secara mandiri.

“Kalau mau makan ya silakan kurangi bumbunya. Jadi kita menggunakan bumbunya seminimal mungkin atau kalau perlu tidak usah pakai bumbunya yang memang memberikan potensi bahaya lebih,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan