SALATIGA, beritajateng.tv – Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Profesor Intiyas Utami, sangat menghargai sikap kritis para dosen dan mahasiswa di lingkungan kampus UKSW.
Sebab UKSW memang menciptakan atmosfer kampus yang memberikan ruang bagi dosen dan mahasiswa untuk berpikir kritis agar mampu menyuarakan kebenaran dan keadilan.
Sehingga kebebasan berpendapat ini tidak mudah di tunggangi oleh ‘agenda’ lain dengan kepentingan individu atau kelompok.
Rektor UKSW menanggapi gelombang aksi mahasiswa dan dosen yang masih berlanjut di lingkungan kampus UKSW sampai dengan hari ini.
BACA JUGA: FTI UKSW Gelar Aksi ‘Darah Biru Bersatu’, Kritik Fasilitas dan Kepemimpinan Rektor
Sebagai pimpinan UKSW, Prof Intiyas mengapresiasi harapan segenap mahasiswa dan dosen di Fakutas Teknologi Informasi (FTI) yang menginginkan adanya penambahan fasilitas penunjang perkuliahan.
Menurutnya, penambahan unit komputer serta berbagai perbaikan infrastruktur pendukung perkuliahan melalui infrastruktur kelas tematik merupakan bagian dari harapan mahasiswa.
“Perbaikan jalan menuju FTI yang disuarakan mahasiswa juga bagian dari aksi pimpinan UKSW yang ingin tetap menjaga lingkungan agar tetap asri dan tidak ada kondisi jalan yang merugikan mahasiswa,” jelasnya, Senin 5 April 2025.
Sedangkan terkait aspirasi yang berkembang di lingkungan kampus Fakultas Teologi UKSW, Prof Intiyas menegaskan, pimpinan UKSW tidak pernah memberhentikan Pendeta Rama Tulus.
Namun justru Pendeta Rama Tulus yang menulis surat pengunduran diri kepada pimpinan universitas. Serta di proses lebih lanjut oleh pimpinan universitas dan Yayasan.