SEMARANG, beritajateng.tv – Menuju 30 tahun, Yayasan Yatim Mandiri terus berkomitmen dalam menebarkan kebaikan. Di Semarang sendiri, Yatim Mandiri telah terbentuk sejak tahun 2008 silam.
Kepala Cabang Yatim Mandiri Semarang, Wahid Nurchoirudin, mengungkapkan, perjalanan hampir 16 tahun Yatim Mandiri Semarang dalam mendidik anak yatim tentu tak mudah. Salah satunya dalam menyampaikan materi pembelajaran agar dapat bisa berjalan secara maksimal.
“Mendidik anak yatim secara effort lebih tinggi. Karena mereka tidak ada pendampingan orang tua secara intens, sehingga untuk memberikan materi pengajaran di sanggar belajar tidak secepat anak lainnya,” katanya kepada beritajateng.tv, Senin, 1 April 2024.
Meski begitu, Wahid menambahkan, anak yatim juga bisa berprestasi. Beberapa binaannya pun bahkan bisa meraih penghargaan.
BACA JUGA: Pegang Teguh Falsafah ‘Urip Iku Urup’, PT Sukun Santuni 11 Ribu Anak Yatim
“Tapi PR kami adalah, bagaimana menyampaikan materi dan bisa ditangkap anak secara maksimal,” sambungnya.
Lebih lanjut, Yatim Mandiri Semarang tak sembarangan dalam menerima anak didik. Terdapat beberapa kriteria yang harus terpenuhi, yakni yatim, dhuafa, dan jarang mendapat bantuan.
Adapun, kata Wahid, bentuk bantuan yang diberikan pun bersifat berkelanjutan. Tidak hanya uang atau barang yang bisa dikonsumsi dan habis pada saat itu juga.