“[Jokowi] masih akan [memiliki peran] usul secara tidak langsung. Baiknya Jawa Tengah si ini saja, Jawa Barat si ini saja, pasti akan masih usul itu,” lanjutnya.
Mengenai apakah hal itu berarti Jokowi cawe-cawe atau tidak, Nusron menganggapnya tidaklah demikian.
“Ya enggaklah, namanya usul kok,” timpalnya ringkas.
Lebih lanjut, ia mengungkap maksud ‘mengendalikan’ yang mengarah kepada para ketua umum partai politik.
BACA JUGA: Baliho Pilgub Sudaryono Bersama Jokowi Ramai di Semarang
“Mengendalikan bagaimana? Pengaruh beliau terhadap pimpinan partai kan masih kuat. Itu [maksudnya] mengendalikan,” terangnya.
Terkait apakah nantinya keinginan Jokowi bakal sejalan dengan keinginan Prabowo Subianto selaku presiden terpilih, Nusron menganggapnya masalah selera saja.
“Namanya manusia kadang-kadang ada tujuan sama, kadang-kadang selera berbeda. Tujuan sama tapi soal lewat jalan mana kadang-kadang itu masalah selera,” katanya,
“Ada yang senang lewat jalan tol, ada yang senangnya lewat Kemang, jalannya belok-belok. Ada yang lewat Sudirman karena pemandangannya cantik-cantik atau indah dan sebagainya. Tapi tujuannya sama, Istana Negara. Ini mungkin masalah selera pilihan jalannya,” tandasnya. (*)