Salah satu buruh pabrik meubel ini menjelaskan jika aksi dorong sepeda motor miliknya mulai dari Karang tengah menuju kantor DPRD Demak tersebut merupakan simbol kaum buruh yang menganggap kenaikan bbm sebuah ancaman ekonomi dikehidupan keluarganya. Setibanya di depan gedung rakyat tersebut ratusan masa juga menggelar orasi agar Ketua dan Anggot DPRD Demak untuk menyampaikan aspirasinya pemerintah pusat agar bbm kembali diturunkan.
Sementara itu menurut Ketua DPRD Demak Fahrudin Bisri Salmet saaat menemui perwakilan buruh di ruang rapat pimpinan dewan mengatakan, jika dirinya merasa prihatin dan mengerti apa yang dirasakan oleh kaum buruh tersebut, dirinya secepatnya akan menjembatani apa yang menjadi tuntutan mereka terkait upah dimana kenaikan bbm mencapai 30persen dengan memanggil pengusaha dan dinas ketenagakerjaan untuk duduk bersama membahas permasaahan ini.
” tuntutan penolakan bbm itu sepenuhnya kewenangan pemerintah pusat, akan tetapi tuntutan buruh tersebut akan saya teruskan ke pemerintahpusat, ” pungkas Slamet. (BW/El)