Scroll Untuk Baca Artikel
HeadlinePendidikan

Wisuda ke-174 Undip, Mbak Ita Lulus Doktoral Predikat Summa Cumlaude dan Bagikan Tips Berprestasi

×

Wisuda ke-174 Undip, Mbak Ita Lulus Doktoral Predikat Summa Cumlaude dan Bagikan Tips Berprestasi

Sebarkan artikel ini
Wisuda ke-174 Undip, Mbak Ita Lulus Doktoral Predikat Summa Cumlaude dan Bagikan Tips Berprestasi
Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengikuti prosesi wisuda ke-147 Universitas Diponegoro (Undip). (Ellya/beritajateng.tv)

“Tentunya ada skala prioritas, kalau bekerja tentu prioritas utama pekerjaan. Kemudian prioritas kedua sekolah dan rumah tangga kalau sudah menikah,” Kata dia.

Sedangkan, lanjut dia, jika dulunya masih bisa bersenang-senang, berkumpul dengan teman, namun karena ingin cepat selesai jurnal atau bahkan disertasi maka harus berkurang mainnya.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Berbagi Tips Raih Summa Cumlaude

“Jadi yang kadang-kadang hilang ya mainnya ‘dolannya’, mungkin juga kurang tidurnya. Kita harus membagi pada saat jam kerja. Tetapi saat malam atau sore saat tidak ada pekerjaan kita bisa mengerjakan disertasi,” jelasnya.

Tips selanjutnya, kata dia, yakni apabila mendapat koreksi dari promotor maka harus segera mengerjakan.

“Sebenarnya saat kita sudah mendapatkan koreksi, revisi atau bahan-bahan disertasi tentunya harus langsung kerjakan. Jangan menunda-nunda,” kata dia.

Kemudian, kata Mbak Ita, harus sering membaca referensi termasuk membaca jurnal-jurnal dan membuat jurnal.

Tak hanya itu, Wali Kota perempuan pertama di kota Semarang ini juga tak malu untuk bertanya kepada para senior maupun dosen jika terdapat hal yang tidak ia ketahui.

“Kita harus mau belajar dengan senior kita, belajar dari pengajar dan dosen. Saya bahkan tidak malu belajar dari pak Bambang Pramusinto. Walaupun beliaunya kepala dinas atau jajaran saya tapi beliau lebih senior dari saya kalau urusan doktor atau pendidikan,” Imbuh dia.

Tak sampai di situ, Mbak Ita juga tak malu untuk bertanya jika memiliki kendala dalam pembuatan jurnal-jurnal dan disertasi.

“Di Pemerintah Kota Semarang ini kan banyak contohnya, seperti mas Safrinal doktor ahli lingkungan. Saat saya mengambil disertasi terkait kota lama. Beliau yang doktor ahli lingkungan sangat membantu. Ya gak perlu malu untuk belajar dengan teman maupun staf kita atau eselon II gak perlu malu. Jangan merasa kita yang paling pinter,” bebernya. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Tinggalkan Balasan