‘Jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti ku ucapkan?’ Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Berdoalah: ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU’ANNI, (Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf, menghapus kesalahan, karenanya maafkanlah aku, hapuslah dosa-dosaku).”
Maksimalkan Ibadah Malam
3. Melakukan Sholat Malam
Jika ingin memburu lailatul qadar 2023, maka salah satu amalan yang bisa kita lakukan yakni ibadah di sepertiga malam. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barang siapa melaksanakan sholat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari nomor 1901)
Ibnu Hajar Al ‘Asqalani rahimahullah mengatakan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman) adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya berbuat riya (Lihat Fath Al-Baari, 4:251).
4. Menghadiri Sholat Subuh dan Isya Berjamaah
Sebagaimana oleh Imam Asy-Syafi’i melalui kitab Al-Umm dari sekelompok ulama Madinah dan dinukil pula sampai pada Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma disebutkan:
أَنَّ إِحْيَاءَهَا يَحْصُلُ بِأَنْ يُصَلِّيَ العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ وَ يَعْزِمُ عَلَى أَنْ يُصَلِّيَ الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ
Artinya: “Menghidupkan malam lailatul qadar itu bisa dengan melaksanakan Sholat Isya berjamaah dan bertekad melaksanakan Sholat Subuh secara berjamaah.”
Imam Malik dalam Al-Muwatha’, Ibnul Musayyib menyatakan:
مَنْ شَهِدَ لَيْلَةَ القَدْرِ ـ يَعْنِي فِي جَمَاعَةٍ ـ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا
Artinya: “Siapa yang menghadiri sholat berjamaah pada malam lailatul qadar, maka ia telah mengambil bagian dari menghidupkan malam lailatul qadar tersebut.”
(HR Tirmidzi nomor 3513 dan Ibnu Majah: 3850. Abu ‘Isa At-Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan sahih. Al Hafizh Abu Thahir mengatakan hadis ini sahih).
5. Beramal Salih dan Ibadah Semaksimal Mungkin
Jangan menunggu hingga malam ke-27 untuk memperbanyak amal salih dan beribadah semaksimal mungkin. Sebab, seluruh malam dari sepuluh malam terakhir seharusnya jadi target kaum Muslimin. Bangunlah setiap malamnya. Jangan sampai kesempatan meraih lailatul qadar terlewati begitu saja. Memperbanyak amalan kepada Allah (sholat, dzikir) dan amalan sunah kepada sesama manusia (sedekat, infak, dan lain-lain).
Maka dari itu, mari hidupkan malam Ramadhan dengan maksimal dan khusyuk. Jangan sampai lailatul qadar 2023 terlewat begitu saja (*).